Ketahui Peran Ayah Saat Membantu Ibu Menyapih Anak

Selasa, 04 Agustus 2020 | 10:43 WIB
Ketahui Peran Ayah Saat Membantu Ibu Menyapih Anak
Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tugas menyapih atau mensetop asupan Air Susu Ibu (ASI) bukan hanya tugas ibu melainkan juga membutuhkan peran ayah.

Apalagi menyapih anak bukan perkara yang mudah. Hal tersebut yang juga coba disampaikan oleh Co-founder Ayah ASI Rahmat Hidayat.

"Menyapih gak bisa mendadak. Harus dipersiapkan jauh-jauh hari karena kan gak gampang," kata Rahmat Hidayat dalam siaran langsung Instagram bersama Aimi Sumbar, Senin (3/8/2020).

Kata Rahmat, hal pertama yang harus dilakukan dalan proses menyapih adalah ayah dan ibu harus sepakat menentukan usia anak terakhir menyusui.

Baca Juga: 6 Keajaiban ASI dan 4 Berita Hits Kesehatan Lainnya

Jika sudah ditentukan, maka bisa dihitung mundur tiga atau enam bulan sebelum tiba waktu menyapih.

"Karena proses ini gak mudah dan butuh bantuan semua orang. Kalau bayi nyusu gak dipaksa, berhenti juga gak dipaksa," kata Rahmat. 

Setelah itu, ayah dan ibu bisa melakukan sosialisasi kepada anak. Menurut Rahmat, sosialisasi penting agar anak mengerti tujuan orangtua. 

Ia mengatakan, anak sebenarnya sudah bisa diajak bicara dan diinformasikan bahwa dirinya harus berhenti menyusu dari ibunya. 

"Kalau dibilang dari awal 'adek nanti ulangtahun kedua sudah gak boleh nenen ya', Itu dibicarakan setiap hari. Nanti anak juga pasti ngerti kok. Itu dibicarakan oleh ibunya, bapak, dan keluarga besar. Semua orang dalam rumah harus punya suara yang sama. Itu penting untuk dilakukan," tutur Rahmat. 

Baca Juga: Ingat, Daya Tahan ASI Perah Berbeda-beda Tergantung Tempat Menyimpannya

Kemudian, tahapan mulai berlanjut dengan PSBB atau pembatasan susu berskala besar, lanjut Rahmat.

Saat itu lah peran ayah sangat diperlukan. Karena harus mengalihkan perhatian anak agar tidak minta menyusui, terutama saat menjelang tidur. 

"Saat PSBB, bapak sudah mulai terlibat intens. Karena harus bentuk rutinitas baru jelang tidur. Suami bisa bantu mengajak anak cuci kaki, cuci tangan, ganti baju, sikat gigi, bisa bacakan buku, yang penting mengalihkan perhatian anak dari menyusu," katanya. 

Ia menyarankan proses sosialisasi, PSBB, juga menyapih secara ketat bisa dilakukan masing-masing dua bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI