Studi: Anak-Anak dengan Trauma Masa Kecil Bisa Mengalami Tanda Penuaan Dini

Selasa, 04 Agustus 2020 | 10:13 WIB
Studi: Anak-Anak dengan Trauma Masa Kecil Bisa Mengalami Tanda Penuaan Dini
Ilustrasi anak perempuan mengalami trauma (Pixabay/Alexas_Fotos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak-anak yang mengalami trauma akibat kekerasan dan pelecehan bisa mengalami penuaan biologis lebih dini. Beberapa tanda penuaan itu bisa berupa pebertas dini, penuaan jaringan, dan perubahan struktur otak. 

"Mengalami kesulitan di masa kanan-kanak bisa menjadi tanda risiko kesehatan di masa depan, bukan hanya kesehatan mental tetapi juga kesehatan fisik," kata Katie McLaughlin, Ph.D., seorang profesor psikologi di Universitas Harvard dan penulis penelitian.  

Melansir dari MedicalXpress, studi ini telah diterbitkan dalam American Psychological Association.

"Studi kami menunjukkan bahwa mengalami kekerasan dapat memicu penuaan tubuh lebih cepat pada tingkat biologis," tambahnya.

Baca Juga: Tidak Cuma Korban, Pelaku Cyberbullying Juga Bisa Alami Gangguan Trauma

Pada penelitian tersebut, McLaughlin dan timnya melihat secara terpisah dua kategori kesulitan, yakni kesulitan yang terkait ancaman, seperti kekerasan dan pelecehan. Serta kesulitan yang berhubungan dengan pengabaian fisik, emosional, dan kemiskinan.

Mereka menemukan bahwa anak-anak yang menderita trauma terkait ancaman seperti kekerasan atau pelecehan cenderung memasuki masa pubertas lebih dini dan juga menunjukkan tanda-tanda penuaan yang meningkat pada tingkat sel termasuk telomer yang lebih pendek.

Namun, anak-anak yang mengalami kemiskinan atau penelantaran tidak menunjukkan salah satu dari tanda-tanda penuaan dini tersebut.

Ilustrasi anak diperintah paksa oleh orang tua
Ilustrasi anak trauma

Trauma dan kekerasan dikaitkan dengan penipisan di korteks prefrontal ventromedial yang terlibat dalam proses sosial dan emosional.Sementara masalah kemiskinan dan pengabaian fisik lebih sering dikaitkan dengan penipisan frontoparietal yang terlibat dalam pemrosesan sensorik dan kognitif.

"Ada banyak perawatan berbasis bukti yang dapat meningkatkan kesehatan mental pada anak-anak yang mengalami trauma," kata McLaughlin. 

Baca Juga: Bukan Marah, Ini Tips Ekspresikan Emosi Secara Sehat Agar Anak Tak Trauma

"Langkah kritis berikutnya adalah menentukan apakah intervensi psikososial dapat memperlambat pola penuaan biologis yang dipercepat akibat trauma," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI