Suara.com - Psikolog mengatakan pujian tak spesifik dari orangtua untuk anak tidak memiliki manfaat, bahkan berpotensi memberikan dampak negatif bagi tumbuh kembangnya.
Ya, memuji anak sering kali dianggap sebagai tindakan positif dan bentuk apresi terhadap tindakannya. Orangtua mungkin saja bermaksud baik dengan memberikan pujian atas perilaku anak.
Tapi pujian juga bisa bersampak negatif jika tidak disampaikan secara spesifik. Dibandingkan pujian, dukungan sebenarnya lebih berpengaruh baik terhadap perkembangan perilaku anak.
"Pujian juga bisa menjadi toxic ketika tidak mengandung hal yang spesifik untuk anak. Beda sama dukungan, itu tindakan mendorong untuk melakukan perilaku positif. Kalau pujian bentuknya hanya sesaat dan belum tentu spesifik," kata kepala psikolog rumah sakit Melinda 2 Bandung Ifa Hanifah Misbach dalam webinar 'Disiplin Positif Menghadapi Toxic Parenting', Minggu (2/8/2020).
Baca Juga: Dokter: Aroma Terapi Belum Terbukti Bisa Tingkatkan Kualitas Tidur
Ia mencontohkan bahwa kalimat pujian umumnya hanya dilontarkan dengan kata sifat anak tanpa tindakan jelas yang telah dilakukannya.
"Contohnya, kamu cantik, kamu hebat, kamu pintar," kata Ifa.
Berbeda dengan dukungan, lanjutnya, yang akan menyampaikan dengan jelas tindakan spesifik yang telah dilakukan anak.
"Kalau spesifik, 'terimakasih adek setiap tumpah air sudah ambil lap sendiri di lemari dan keringkan sendiri'," ujarnya.
Dampak negatif dari pujian yang tidak spesifik itu dibuktikan dalam riset Dr. Carol Dweck, profesor di Stanford University.
Baca Juga: Anaknya Cuma Dikasih Baju Murah, Sikap Ibu Ini Jadi Kontroversi
Ifa menjelaskan bahwa sering kali lantaran pujian tidak sesuai dengan tindakannya, anak justru menjadi tidak berani mengambil risiko karena takut disalahkan dan tidak mendapat pujian kembali. Akibatnya anak takut untuk berkembang.