13 Dokter Meninggal Mendadak, Tenaga Medis di India Khawatir

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 02 Agustus 2020 | 20:48 WIB
13 Dokter Meninggal Mendadak, Tenaga Medis di India Khawatir
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenaga medis di India mengalami kekhawatiran setelah 13 dokter meninggal dalam waktu dua pekan. Semuanya meninggal setelah positif Covid-19.

Dilansir Gulfnews, Minggu (2/8/2020), 12 dokter yang meninggal berasal dari Institut Ilmu Kedokteran Medis India (AIIMS) yang dikelola pemerintah federal di Patna.

Usia rata-rata dokter yang gugur dalam peperangan menghadapi pandemi Covid-19 itu sekitar 65 tahun. Kondisi itu membuat tenaga medis, diwakili Asosiasi Medis India (IMA), menjadi khawatir sekaligus geram.

Mereka, kata sekretaris IMA, Dr. Sunil Kumar, merasa kesal terhadap pemerintah negara bagian lantaran tidak menggubris permintaaan untuk membeastugaskan dokter yang berusia 65 tahun ke atas.

Baca Juga: Cegah Gelombang Ketiga Covid-19, China Kirim Tim Medis ke Hong Kong

Di sisi lain, fasilitas kesehatan termasuk Alat Pelindung Diri (APD) yang diberikan pemerintah bagi tenaga medis juga kerap tidak memadai dan di bawah standar.

"Kami sangat khawatir dengan kematian dokter. Kami meminta berkali-kali kepada pemerintah negara bagian, tapi tidak pernah didengar," kata Dr. Sunil Kumar.

Wakil presiden IMA Dr Ajay Kumar menyalahkan pasokan peralatan dan sarung tangan PPE di bawah standar. Menurutnya, masalah itu turut jadi faktor meningkatnya kematian akibat Covid-19 di antara tenaga medis.

Di sisi lain, permintaan komunitas medis akan 50 persen dari otal sekitar 1.000 tempat tidur di AIIMS-Patna juga tak dikabulkan pemerintah.

Kondisi itu membuat mereka pada akhirnya mengembangkan fasilitas perawatan COVID-19 secara mandiri di Patna, ibu kota Bihar, untuk menyelamatkan nyawa masyarakat.

Baca Juga: IDI Tegaskan Tidak Ada Uji Klinis Antibodi Covid-19 Ciptaan Hadi Pranoto

"Kami mencoba memobilisasi sumber daya kami untuk mengembangkan pusat perawatan COVID-19 di mana dokter akan diberikan prioritas dalam perawatan," jelas Dr. Sunil Kumar.

Selain dokter, pandemi Covid-19 juga telah merenggut nyawa teknisi di laboratorium pemerintah Bihar.

Tiga teknisi telah meninggal akibat virus Corona kini telang menyebar hampir di seluruh negara bagian tersebut.

COVID-19 telah merenggut 298 nyawa dan menginfeksi 50.987 orang di Bihar hingga 31 Juli, menurut laporan departemen kesehatan negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI