Cegah Gelombang Ketiga Covid-19, China Kirim Tim Medis ke Hong Kong

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 02 Agustus 2020 | 17:21 WIB
Cegah Gelombang Ketiga Covid-19, China Kirim Tim Medis ke Hong Kong
Seorang anggota staf mengingatkan para pendatang asing untuk mengisi kartu kedatangan di Bandar Udara Internasional Liuting, Qingdao, Provinsi Shandong, China, pada 5 Maret 2020. (ANTARA/HO-Xinhua/mii/TM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah China bergerak cepat demi mencegah gelombang ketiga virus Corona Covid-19 dari Hong Kong ke China daratan.

Saking seriusnya, pemerintah China mengirimkan 60 orang tenaga medis yang akan membantu pelaksaan uji Covid-19 di Hong Kong. Tujuh orang pertama akan tiba pada Minggu (2/8/2020) waktu setempat.

Dilansir ANTARA, anggota tim berasal dari rumah sakit-rumah sakit umum di provinsi Guangdong sedangkan satu tim spesialis yang terdiri dari enam orang berasal Wuhan, di mana virus corona baru pertama kali muncul, akan membantu mempersiapkan bagian dari pusat konvensi AsiaWorld Expo sebagai fasilitas untuk pasien-pasien COVID-19.

Inisiatif itu merupakan yang pertama kali petugas medis daratan membantu Hong Kong dalam perjuangannya mengendalikan virus corona.

Baca Juga: Donald Trump Berkata Akan Larang TikTok di Amerika Serikat

Beberapa penduduk setempat khawatir China mungkin memanfaatkan kegiatan ini sebagai dalih untuk mengumpulkan sampel DNA untuk tujuan pengawasan.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan pada Sabtu (1/8) bahwa bekas koloni Inggris itu meminta bantuan dari pemerintah pusat akibat lonjakan kasus corona. Dia mengatakan pemerintah sedang mempelajari apakah setiap orang di Hong Kong dapat diuji, media penyiar lokal RTHK melaporkan pada Sabtu.

Kawasan China itu mengalami lonjakan dalam kasus penularan lokal pada Juli dan memperkenalkan pengaturan mengenai langkah pengetatan termasuk membatasi pertemuan bersama sebanyak dua orang dan mewajibkan penggunaan masker wajah di semua ruang publik luar gedung.

Hong Kong melaporkan sekitar 3.400 kasus dan 33 kematian sejak Januari, jauh lebih rendah daripada kota-kota besar lain di dunia. Tapi jumlah harian infeksi baru mencapai tiga digid selama 11 hari terakhir.

Beijing belakangan ini memberlakukan undang-undang keamanan yang dinilai kritikus merongrong otonomi Hong Kong, yang dijamin di bawah rumusan " satu negara, dua sistem" saat kota itu dikembalikan pada China dari Inggris pada 1997.

Baca Juga: Nilai Saham Tesla Tembus Rp20 Juta, Elon Musk Puji Etos Kerja China

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI