Suara.com - Para ahli percaya jika bernyanyi sama berisikonya dengan batuk dalam hal penyebaran virus corona Covid-19. Maka dari itu, aktivitas bernyanyi beramai-ramai seperti paduan suara perlu dipandang sebagai "praktik yang lebih berisiko".
Hal ini tertulis dalam sebuah makalah yang dibahas oleh Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (Sage), dilansir dari Independent.
Bukti menunjukkan aktivitas bernyanyi tersebut dapat menghasilkan banyak aerosol daripada bicara normal atau bernapas.
"Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa bernyanyi dapat menghasilkan lebih banyak aerosol daripada bicara atau bernapas normal; mungkin lebih mirip batuk," kata para ahli Sage.
Baca Juga: Peneliti Ungkapkan Risiko Penyebaran Virus Corona di Kereta
"Bernyanyi untuk jumlah waktu yang panjang dapat menimbulkan risiko untuk penciptaan aerosol infeksius dan memungkinkan penularan infeksi," lanjut mereka.
Seperti yang diketahui, Covid-19 menyebar melalui sekresi pernapasan yang dapat berbentuk tetesan besar atau aerosol kecil.
Keduanya dapat menular ketika dihirup secara langsung atau transfer dari tangan yang menyentuh permukaan benda terkontaminasi virus.
Semakin kecil partikelnya, semakin jauh ia dapat masuk ke saluran pernapasan.
Para penulis menambahkan pada saat ini cara teraman bagi kelompok paduan suara untuk bernyanyi bersama adalah dengan tiga hal, yakni bernyanyi di luar ruangan, memberi jarak 2m dan menghindari posisi tatap muka.
Baca Juga: Pemodelan Baru Sebut 3 Perilaku Mudah Ini Tekan Penyebaran Virus Corona
Sebuah makalah terpisah yang dipertimbangkan oleh Sage merekomendasikan agar pemain di tempat konser dan teater menggunakan lebih banyak mikrofon.