Suara.com - Seorang anak laki-laki usia 12 tahun dilarikan ke rumah sakit, karena sang ibu khawatir ia terinfeksi virus corona Covid-19. Setelah menjalani pemeriksaan medis, ternyata anak remaja itu menderita kanker.
Cody Lockey, anak remaja dari Darlington, County Durham itu bisa saja meninggal dunia dalam beberapa minggu jika tidak mendapatkan perawatan medis.
Awalnya, anak itu dilarikan ke rumah sakit pada 27 Juli 2020. Saat itu ibunya, Lisa Marie Harry khawatir melihat anaknya mengalami demam tinggi dan gejala-gejala mirip flu.
Saat tiba di rumah sakit, Cody Lockey berkata pada dokter bahwa ia juga merasakan sakit di pangkal paha dan pinggul ketika menjalani tes virus corona Covid-19.
Baca Juga: Perlukah Tes Virus Corona saat Merasa Tidak Enak Badan? Ini Saran Ahli!
"Ibunya, Lisa merasa ada yang tidak beres dengan anaknya sehingga membawanya ke rumah sakit setempat. Cody mengeluh sakit pada pangkal paha dan pinggulnya selama 3 hari. Suhu tubuhnya gini dan gejalanya seperti flu," je;as Nicola Ann Cook, bibi Cody dikutip dari Mirror UK.
Hasil tes medis pun negatif virus corona Covid-19. Ternyata, Cody Lockey menderita leukemia limfoblastik akut yang memengaruhi sumsum tulang.
Gejala penyakit ini termasuk kelelahan, nyeri tulang dan demam tinggi yang mirip virus corona Covid-19. Akibat penyakit ini, kadar darah Cody Lockey rendah dan harus menjalani kemoterapi selama 3 tahun.
"Dia (Lisa) pikir Cody terinfeksi virus corona, ternyata anaknya justru menderita kanker. Sumsum tulang anaknya sudah penuh dengan sel-sel kanker sebagai pertanda leukemia akut," jelasnya.
Nicola sebagai bibi tahu betul perasaan Lisa ketika mengetahui anaknya positif kanker. Karena, anak perempuan Nicola telah meninggal dunia akibat kanker yang baru diketahui saat usia 32 tahun.
Baca Juga: Gelombang Kedua Virus Corona Diprediksi Mengancam Orang yang Lebih Muda
"Putri saya meninggal karena kanker usus 2 tahun lalu di usia 32 tahun, sehingga kisah itu membuatnya (Lisa) takut. Sedangkan Cody masih berusia 12 tahun dan harus menjalani kemoterapi," jelasnya.
Seluruh keluarga pun sangat mendukung proses perawatan medis dan penyembuhan Cody. Salah satu caranya, tak seorang pun yang diizzinkan masuk atau keluar rumah selama 5 minggu karena kondisi Cody sangat rentan terinfeksi virus.
Di samping itu, Lisa berusaha tetap kuat melihat kondisi anaknya meski kesulitan. Sedangkan, ayah Cody juga merasa hancur tetapi tetap berusaha menemani anaknya.