Suara.com - Beberapa orang cenderung lebih menyukai makanan asin dibanding makanan manis. Padahal, sama halnya seperti asupan gula tinggi, asupan garam yang berlebih juga berisiko menyebabkan beragam penyakit.
Takaran maksimal konsumsi garam adalah 1 sendok teh untuk orang dewasa per hari. Coba telaah lagi, apakah konsumsi garam Anda kurang dari itu, atau justru kelebihan?
Bagi Anda yang menyukai makanan asin, mengurangi asupan garam tentu jadi tantangan yang berat. Untuk itu, Annice Manthovani, Brand Associate Tropicana Slim, memberikan solusi untuk mengurangi aneka produk olahan seperti tambahan kecap, saus, hingga sambal yang tidak perlu.
"Saat makan, orang Indonesia apa-apa ditambah kecap, sambal, saos, makin dicampur makin enak. Sebenarnya saos, kecap, gurih enak itu (karena) ditambah garam. Jadi kurangi produk olahan chips, kornet, atau makan kalengan," ujar Annice dalam acara Fetival Komunitas Momcredible, Sabtu (1/8/2020).
Baca Juga: Sebelum Anak Berumur Satu Tahun, Pantang Memberinya Gula dan Garam
Produk olahan seperti mi instan juga mengandung banyak garam dan natrium, bahkan asupan garamnya sudah memenuhi 71 persen angka kecukupan gizi (AKG) harian.
"Jadi, sarapan pagi 2 bungkus mi goreng sudah kelebihan banget asupan garamnya, aturan dalam sehari nggak makan garam lagi karena sudah 140 AKG," papar Annice.
Selain itu, penggunaan MSG sehari-hari sebaiknya dikurangi atau dihilangkan. Mengingat MSG kandungan natriumnya lebih tinggi dari garam itu sendiri. Alih-alih menambahkan MSG, coba manfaatkan bawang putih ataupun jamur sebagai penyedap rasa alami.
"Selanjutnya, dengan makan buah dan sayur segar yang manis atau gurihnya alami, pilih produk rendah garam, less sugar, salt, atau yodium," tutupnya.
Baca Juga: Ingin Kurangi Asupan Garam? Coba Mulai Kurangi Konsumsi Saus dan Sambal!