Mengenal Sifilis dan Penyebarannya, Penyakit yang Lagi Mewabah di Alaska

Sabtu, 01 Agustus 2020 | 13:50 WIB
Mengenal Sifilis dan Penyebarannya, Penyakit yang Lagi Mewabah di Alaska
Wabah sifilis [shutterstcok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu negara bagian Amerika Serikat, yaitu Alaska, sedang menghadapi dua wabah, virus corona dan sifilis. Pejabat kesehatan setempat mencatat mayoritas peningkatan kasus terjadi pada pria dan wanita heteroseksual.

Fox News melaporkan peningkatan kasusnya dua kali lipat dari tahun lalu. Pejabat kesehatan pun mengkhawatirkan penyakit ini akan menular ke janin pada perempuan yang terinfeksi.

Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC US), sifilis merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

Tapi, bakteri ini tidak akan menyebar melalui kursi toilet, gagang pintu, kolam renang, atau peralatan makanan.

Baca Juga: Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Rentan Dialami Wanita

Jika tidak diobati secara benar, jenis PMS ini dapat menyebabkan kondisi kesehatan serius.

ilustrasi vagina nyeri
ilustrasi infeksi sifilis (Shutterstock)

Sifilis ditularkan dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan luka sifilis, yang dikenal sebagai chancre.

Chancre dapat terjadi pada atau di sekitar alat kelamin luar, dalam vagina, sekitar anus atau dubur, serta di dalam atau sekitar mulut.

Penularan sifilis dapat terjadi selama hubungan seks vaginal, anal, atau oral. Waktu rata-rata antara akuisisi sifilis dengan awal gejala pertama adalah 21 hari tetapi dapat berkisar antara 10 hingga 90 hari.

Sifilis dikenal sebagai penyakit The Great Pretender karena gejalanya dapat terlihat seperti penyakit-penyakit lainnya.

Baca Juga: Seks Oral Lebih Bisa Mencegah Penyakit Menular Seksual? Ini Faktanya!

Mayo Clinic mencatat, sifilis pernah menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang utama. Sebab, penyakit itu dapat menyebabkan masalah jangka panjang serius, seperti radang sendi, kerusakan otak, dan kebutaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI