Pekan Menyusui Sedunia 2020, WHO dan UNICEF Minta Negara Lakukan 5 Hal Ini

Jum'at, 31 Juli 2020 | 21:00 WIB
Pekan Menyusui Sedunia 2020, WHO dan UNICEF Minta Negara Lakukan 5 Hal Ini
Ilustrasi ibu menyusui. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pekan Menyusui Sedunia atau World Breastfeeding Week 2020 dimulai sejak 1 hingga 7 Agustus 2020. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan tema tahun ini adalah 'Support breastfeeding for a healthier planet'.

Dari tema itu lewat menyusui, para ibu mampu menyelamatkan 820.000 anak di dunia setiap tahunnya. Itulah mengapa WHO dan UNICEF meminta kepada pemerintah di masing-masing negara untuk melindungi dan memberikan akses para ibu untuk menyusui serta mendampingi lewat konseling.

Ilustrasi ibu Menyusui. (Shutterstock)
Ilustrasi ibu Menyusui. (Shutterstock)

Alasan menyusui bisa menyelamatkan anak, ini karena manfaat dari menyusui selain aspek kesehatan, nutrisi, tapi juga dari emosional anak dan ibu yang terjalin. Pemberian ASI juga mendukung program pemberian pangan berkelanjutan, ditambah ini adalah proses alami dan bukan buatan.

Sedangkan WHO juga menyebut layanan konseling ASI bisa memastikan para ibu dan keluarga mendapat dukungan maksimal dalam memenuhi kebutuhan anak agar tumbuh kembang optimal.

Baca Juga: Saran WHO Untuk Pelaksanaan Kurban: Hindari Menyembelih di Rumah

Manfaat konseling juga bisa membantu para ibu semakin terbentuk rasa percaya dirinya, mereka bisa bertahan dalam situasi sesulit apapun untuk tetap berikan yang terbaik untuk anaknya.

Konseling ASI bisa hadir di fasilitas atau klinik kesehatan masyarakat, atau para konselor yang mendatangi langsung para ibu di rumah atau di temapt kerjanya.

Meski dalam keadaan pandemi ini bukan menjadi alasan, pemerintah maupun para praktisi tetap berinovasi bisa memberikan layanan kepada para ibu yang membutuhkan konseling.

Alhasil, mengutip situs WHO, Jumat (31/7/2020) UNCEF dan WHO telah menyusun rekomendasi kepada pemerintah di setiap negara demi menjamin dukungan dan perlindungan bagi para ibu menyusui, seperti sebagai berikut:

  • Menyediakan konseling menyusui yang terampil bagi perempuan. Memastikan keberadaan konselor terampil bagi setiap perempuan yang akan membutuhkan pembiayaan untuk program menyusui.
  • Petugas pelayanan disediakan termasuk bidan dan perawat, untuk memberikan konseling menyusui yang terampil kepada ibu dan keluarga.
  • Negara harus memastikan bahwa konseling tersedia sebagai bagian dari layanan kesehatan dan gizi rutin yang mudah diakses.
  • Pemerintah berkolaborasi dengan masyarakat sipil dan asosiasi profesional kesehatan, membangun sistem kolaboratif yang kuat untuk penyediaan konseling yang tepat.
  • Memberikan perawatan bagi pekerja kesehatan dari pengaruh industri makanan bayi.

Baca Juga: WHO Sebut Virus Corona Bukan Penyakit Musiman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI