Suara.com - Banyak orang mengeluhkan rasa nyeri setelah terlalu banyak memakan daging merah. Kondisi itu bisa jadi suatu tanda penyakit tertentu.
Sementara itu, para pakar baru-baru ini membagi penyakit Covid-19 ke dalam beberapa kategori. Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut ini kumpulan artikel populer lainnya:
1. Muncul Nyeri Setelah Kebanyakan Makan Daging, Waspadai Penyakit Ini
![Nyeri setelah makan daging. (Shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/03/08/70955-nyeri-atau-tegang-pada-leher-belakang.jpg)
Daging kurban yang berlimpah saat Idul Adha membuat sebagian lupa dengan menyantapnya begitu lahap. Lantaran hal tersebut, beberapa kadang mengeluhkan rasa nyeri di sejumlah bagian tubuhnya.
Baca Juga: Ilmuwan Amerika Racik Vaksin Covid-19 Sendiri, Langsung Dipakai ke Tubuh
Kondisi ini tentunya menjadi pertanyaan. Benarkah ada hubungan antara memakan daging merah dan rasa nyeri? Lantas apa yang menyebabkan nyeri tersebut?
2. Pakar Membagi Gejala Covid-19 Menjadi Enam Kategori, Apa Saja?
![Ilustrasi perempuan menderita flu dan batuk. (Shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/04/27/17231-ilustrasi-perempuan-menderita-flu-dan-batuk.jpg)
Ilmuwan Inggris telah menentukan ada enam tipe virus corona yang berbeda berdasarkan kelompok gejala tertentu.
Menurut pakar, hal ini dapat membantu dalam pengobatan penularan mematikan.
Baca Juga: Studi: Anak Bisa Bawa 100 Kali Virus Corona Lebih Banyak Dibanding Dewasa
3. Selain Masker, Ahli Penyakit Menular AS Sarankan Pemakaian Kacamata
![Ilustrasi seorang perempuan berkacamata mengenakan masker. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/24/46967-berkacamata-mengenakan-masker.jpg)
Pakar penyakit menular AS Dr Anthony Fauci mengatakan bahwa memakai kacamata atau penghalang mata selain masker akan memberikan perlindungan yang lebih banyak terhadap virus corona.
"Secara teoritis Anda harus melindungi semua permukaan mukosa (mata, hidung, mulut), jadi jika Anda memiliki kacamata atau pelindung mata, Anda harus menggunakannya," katanya dalam sebuah wawancara dengan ABC News di Instagram, Rabu (29/7/2020) kemarin.
4. Walau Belum Terinfeksi, Orang Bisa Memiliki Sistem Kekebalan Covid-19
![Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/16/49511-virus-corona-covid-19-muncul-dari-permukaan-sel-manusia-credit-niaid-rml.jpg)
Sebuah penelitian menunjukkan, sistem kekebalan tubuh pada beberapa orang yang belum terinfeksi virus corona bisa memiliki 'keakraban' dengan virus penyebab Covid-19 tersebut.
Menurut studi, kemungkinan hal ini membantu mengurangi keparahan penyakit jika orang yang mengembangkan virus corona tersebut terkena Covid-19.
5. Ekstrak Rumput Laut Disebut Bisa Lebih Baik dari Remdesivir untuk Covid-19
![Ilustrasi rumput laut. (Sumber: Shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2014/06/24/shutterstock_144942049.jpg)
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa ekstrak rumput laut mungkin lebih efektif daripada remdesivir untuk perawatan pasien Covid-19. Remdesivir sendiri adalah obat antivirus yang kini banyak digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.
Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Cell Discovery.