Nyeri Setelah Kebanyakan Makan Daging, dan Empat Berita Populer Lainnya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 31 Juli 2020 | 20:25 WIB
Nyeri Setelah Kebanyakan Makan Daging, dan Empat Berita Populer Lainnya
Leher kaku atau nyeri. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang mengeluhkan rasa nyeri setelah terlalu banyak memakan daging merah. Kondisi itu bisa jadi suatu tanda penyakit tertentu.

Sementara itu, para pakar baru-baru ini membagi penyakit Covid-19 ke dalam beberapa kategori. Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut ini kumpulan artikel populer lainnya:

1. Muncul Nyeri Setelah Kebanyakan Makan Daging, Waspadai Penyakit Ini

Nyeri setelah makan daging.  (Shutterstock)
Nyeri setelah makan daging. (Shutterstock)

Daging kurban yang berlimpah saat Idul Adha membuat sebagian lupa dengan menyantapnya begitu lahap. Lantaran hal tersebut, beberapa kadang mengeluhkan rasa nyeri di sejumlah bagian tubuhnya.

Baca Juga: Ilmuwan Amerika Racik Vaksin Covid-19 Sendiri, Langsung Dipakai ke Tubuh

Kondisi ini tentunya menjadi pertanyaan. Benarkah ada hubungan antara memakan daging merah dan rasa nyeri? Lantas apa yang menyebabkan nyeri tersebut?

Baca selengkapnya

2. Pakar Membagi Gejala Covid-19 Menjadi Enam Kategori, Apa Saja?

Ilustrasi perempuan menderita flu dan batuk. (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan menderita flu dan batuk. (Shutterstock)

Ilmuwan Inggris telah menentukan ada enam tipe virus corona yang berbeda berdasarkan kelompok gejala tertentu.

Menurut pakar, hal ini dapat membantu dalam pengobatan penularan mematikan.

Baca Juga: Studi: Anak Bisa Bawa 100 Kali Virus Corona Lebih Banyak Dibanding Dewasa

Baca selengkapnya

3. Selain Masker, Ahli Penyakit Menular AS Sarankan Pemakaian Kacamata

Ilustrasi seorang perempuan berkacamata mengenakan masker. [Shutterstock]
Ilustrasi seorang perempuan berkacamata mengenakan masker. [Shutterstock]

Pakar penyakit menular AS Dr Anthony Fauci mengatakan bahwa memakai kacamata atau penghalang mata selain masker akan memberikan perlindungan yang lebih banyak terhadap virus corona.

"Secara teoritis Anda harus melindungi semua permukaan mukosa (mata, hidung, mulut), jadi jika Anda memiliki kacamata atau pelindung mata, Anda harus menggunakannya," katanya dalam sebuah wawancara dengan ABC News di Instagram, Rabu (29/7/2020) kemarin.

Baca selengkapnya

4. Walau Belum Terinfeksi, Orang Bisa Memiliki Sistem Kekebalan Covid-19

Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML
Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML

Sebuah penelitian menunjukkan, sistem kekebalan tubuh pada beberapa orang yang belum terinfeksi virus corona bisa memiliki 'keakraban' dengan virus penyebab Covid-19 tersebut.

Menurut studi, kemungkinan hal ini membantu mengurangi keparahan penyakit jika orang yang mengembangkan virus corona tersebut terkena Covid-19.

Baca selengkapnya

5. Ekstrak Rumput Laut Disebut Bisa Lebih Baik dari Remdesivir untuk Covid-19

Ilustrasi rumput laut. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi rumput laut. (Sumber: Shutterstock)

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa ekstrak rumput laut mungkin lebih efektif daripada remdesivir untuk perawatan pasien Covid-19. Remdesivir sendiri adalah obat antivirus yang kini banyak digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.

Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Cell Discovery. 

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI