Aromaterapi, Benarkah Bisa Tingkatkan Kualitas Tidur Anak?

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 31 Juli 2020 | 10:04 WIB
Aromaterapi, Benarkah Bisa Tingkatkan Kualitas Tidur Anak?
Ilustrasi anak tidur. (Gambar oleh fujikama dari Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan aromaterapi, terutama aromaterapi lavender, banyak diyakini dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Hal ini lantaran aroma lavender bisa membuat pikiran lebih rileks, sehingga tidur pun menjadi lebih nyenyak. Benarkah?

Hal tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar, sebab belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya.

Hal ini dikatakan oleh dr. Eugenia Permatami Herwansyah, SpA dalam bincang-bincang daring pada Kamis (30/7/2020). Ia mengatakan bahwa penelitian seputar aromaterapi untuk meningkatkan kualitas tidur masih sangat terbatas sehingga belum dapat dibuktikan secara ilmiah kebenarannya.

"Itu penelitiannya masih terbatas banget. Aromaterapi ini penggunaannya tidak secara langsung, tapi sifatnya memang membuat rileks, nyaman, dan ada kaitannya dengan menenangkan," ujar dr. Eugenia, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: 9 Manfaat Kesehatan Lemongrass, dari Detoks hingga Aromaterapi

"Ketika mood-nya sudah bagus dan merasa nyaman, tentu tidurnya akan lebih baik. Kalau secara datanya, masih sedikit sekali yang membuktikan kalau aromaterapi meningkatkan kualitas tidur," kata dr. Eugenia melanjutkan.

Lalu, bagaimana mengatasi anak yang sulit tidur jika penggunaan aromaterapi belum terbukti efektivitasnya? Menurut dr. Eugenia, untuk meningkatkan kualitas tidur anak, yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur jam makan, menghindari konsumsi kafein menjelang tidur, serta tidak menggunakan gawai karena paparan sinarnya dapat menghambat munculnya hormon tidur.

"Jangka waktu empat sampai enam jam sebelum tidur jangan mengkonsumsi kafein, kemudian untuk makan besar disarankan maksimal dua jam sebelum tidur karena perut harus mencerna. Anak kecil atau bayi kan sering lapar, tapi satu jam sebelum tidur masih boleh minum susu," katanya.

Selain itu, orangtua juga bisa melakukan rutinitas positif sebelum tidur kepada anak-anaknya seperti menyanyi bersama, dipijat, oles minyak esensial atau memasang musik yang membuat rileks.

"Itu rutinitas positif yang bisa dilakukan. Kalau rutinitas positifnya sudah dilakukan, secara perlahan anak akan mulai mengatur jam tidurnya. Penggunaan media elektronik, disarankan satu jam sebelum tidur sudah tidak menggunakan elektronik karena paparan sinarnya menghambat produksi dari melatonin," pungkasnya.

Baca Juga: Kelelahan akibat Kurang Tidur? Atasi dengan Banyak Minum Air Putih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI