Suara.com - Bukan hanya orang dewasa, anak juga telah menjadi 'korban' tak langsung pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia.
Berdiam diri di rumah aja tanpa ada kesempatan untuk bercengkrama dan bermain dengan teman-teman sebaya dapat membuat anak merasa bosan.
Apa yang sebaiknya dilakukan orangtua bila anak meminta izin untuk bertemu langsung dengan teman-temannya di tengah adaptasi kebiasaan baru?
Psikolog Ajeng Raviando mengatakan, orangtua sebaiknya memberikan sedikit keleluasaan bila anak ingin bersosialisasi dengan teman sebaya, khususnya bila mereka sudah bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: 3 Hal yang Diprediksi Akan Mengubah Tren Wisata di Era Covid-19
"Anak praremaja biasanya sudah bisa atur diri sendiri bagaimana harus bersikap," kata Ajeng seperti yang Suara.com kutip di Antara. Kamis Rabu (30/7/2020).
Tak apa jika anak ingin bertemu teman-teman, namun pastikan mereka semua mengenakan alat pelindung seperti masker dan pelindung wajah untuk menekan risiko penyebaran virus.
Ajari anak untuk selalu menjaga jarak dengan teman-temannya meski mereka bermain bersama.
Cara lain yang bisa diterapkan adalah mengundang teman-teman anak ke rumah, tapi batasi jumlahnya. Terapkan protokol kesehatan secara tegas.
Dengan demikian, kemampuan bersosialisasi anak bisa terus diasah di tengah masa adaptasi kebiasaan baru.
Baca Juga: Bolehkah Berkurban Atas Nama Anak yang Belum Akil Baligh?
Dokter spesialis anak Ahmad Suryawan menambahkan, berkomunikasi dengan teman sebaya bukan sekadar keinginan, melainkan kebutuhan untuk perkembangan otak anak.
"Peer group relation is a must pada perkembangan otak anak praremaja," jelas dia.
Tugas orangtua adalah bersikap lebih fleksibel, tapi tidak boleh lengah sehingga melupakan langkah pencegahan agar interaksi buah hati dengan temannya tetap aman bagi kesehatan semua orang.