Suara.com - Beberapa waktu lalu Jessica Iskandar menjelaskan bahwa dirinya didiagnosis dengan graves disease autoimmune. Itulah sebabnya bagian leher perempuan 32 tahun ini bengkak.
"Kemarin dikasih tau dokter bahwa sudah dipastikan sakit yang aku alami saat ini graves disease autoimun," kata Jessica Iskandar di kanal YouTube-nya, dikutip Kamis (30/7/2020).
Graves disease atau penyakit graves melibatkan kelenjar tiroid yang terlalu aktif sehingga menyebabkan produksi hormon tiroid yang berlebihan atau hipertiroidisme.
Menurut Medical News Today, penyakit graves relatif mudah diobati. Namun jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memiliki konsekuensi serius.
Baca Juga: Terungkap, Jessica Iskandar Ternyata Idap Penyakit Autoimun
Ada berbagai perawatan yang tersedia untuk penyakit graves. Mayoritas ditujukan untuk menghambat produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan menargetkan kelenjar tiroid, sedangkan yang lain bertujuan mengurangi gejalanya.
Berikut beberapa pengobatan yang dapat diambil penderita penyakit graves.
1. Obat anti-tiroid
Ini adalah pengobatan yang paling sering digunakan. Tiga obat umum yang menargetkan tiroid adalah propylthiouracil, methimazole, dan carbimazole.
Obat anti-tiroid mencegah kelenjar tiroid menghasilkan hormon berlebih dengan menghalangi oksidasi yodium di kelenjar tiroid. Umumnya, gejala akan membaik dalam empat hingga enam minggu setelah memulai pengobatan.
Baca Juga: Penyandang Autoimun di Tengah Aksi Borong Klorokuin saat Covid-19
Jenis pengobatan ini seringnya digunakan bersamaan dengan perawatan lain, seperti terapi yodium radioaktif atau pembedahan.