Suara.com - Sekali lagi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC memperbarui pedoman jaga jarak sosialnya. Hal ini dilakukan lantaran kasus Covid-19 masih meningkat secara signifikan.
Pada 16 Juli, sehari sebelum CDC merilis panduan itu, satu juta kasus tambahan di seluruh dunia dilaporkan terjadi dalam waktu kurang dari 100 jam, demikian Reuters melaporkan.
Penyebaran penyakit yang cepat ini terutama disebabkan oleh bagaimana virus SARS-CoV-2 ditularkan. Ini terjadi ketika orang sehat berada dalam kontak dekat dengan orang terinfeksi yang batuk dan bersin.
Bahkan partikel aerosol yang tetap melayang di udara selama tiga jam dapat menginfeksi seseorang, menurut Harvard Health Publishing. Tetesan yang terinfeksi itu bisa masuk melalui mulut, hidung, dan masuk ke paru-paru orang di dekatnya.
Baca Juga: Studi: Penularan Covid-19 Lebih Tinggi pada Anak Sekolah di Atas 9 Tahun
Inilah sebabnya mengapa mengenakan masker sangat dianjurkan.
Tapi, pakai masker saja tidak akan membantu melandaikan kurva Covid-19. Dibutuhkan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, baik itu pasien, anggota keluarga, dan dokter dalam menerapkan langkah-langkah jarak sosial, atau jarak fisik.
Menurut Johns Hopkins Medicine, seperti dilansir dari Medical Daily, jarak sosial dapat memperlambat laju peningkatan kasus Covid-19.
Berikut ini pedoman jaga jarak terbaru yang dirilis CDC, seperti tertulis di situs resminya.
1. Bepergian dengan aman
Baca Juga: Penelitian Konfirmasi Covid-19 Tidak Dapat Disebarkan Nyamuk
Kapanpun memungkinkan, gunakan transportasi yang tidak memerlukan banyak kontak dengan orang. Berjalan kaki, bersepeda, atau mengemudi sendiri. Saat menemani anggota keluarga/teman dalam kendaraan bersama, buat ruang di antara Anda. Buka jendela mobil dan setel AC pada mode non-resirkulasi untuk meningkatkan sirkulasi di dalam mobil.