Sementara tes darah yang memungkinkan diagnosis dini membuat orang dengan riwayat keluarga Alzheimer yang tidak memiliki gejala dapat diidentifikasi dan terdaftar pada uji coba obat.
Hal tersebut juga membuka jalan bagi mereka dan orang lain untuk mendapatkan manfaat dari perawatan lebih optimal di masa depan.
Sebuah tim AS di Fakultas Kedokteran Universitas Washington menemukan bahwa mengamati p-tau217 dalam darah memberikan gambaran kondisi pasien sama bagusnya dengan hasil pemindaian otak (PET).
Mereka mampu mengamati peningkatan kadar protein p-tau217 hanya dalam 4 ml darah. Tim telah menunjukkan protein dapat dideteksi di otak dan cairan sumsum tulang belakang pasien Alzheimer sebelum mereka mengalami gejala.
Baca Juga: Pasutri Pao dan Hadikin, Mendaki Everest Demi Edukasi Alzheimer
Tim peneliti lain di Lund University di Swedia menemukan orang dengan Alzheimer memiliki sekitar tujuh kali lipat p-tau217 daripada orang tanpa Alzheimer. Mereka juga memperkirakan kondisi itu dapat diidentifikasi hingga 20 tahun sebelum pasien mengalami gejala.
Para ahli juga menemukan bahwa melihat protein ini memungkinkan mereka untuk membedakan pasien Alzheimer dari orang dengan kondisi otak degeneratif lainnya.
Dr. Amanda Heslegrave, seorang peneliti senior di UK Dementia Research Institute di University College London, mengatakan temuan itu adalah berita bagus untuk penelitian, meski begitu masih butuh pengembangan.
"Walaupun ini adalah hasil yang menarik, Anda tidak bisa mengatakan bahwa mereka menunjukkan tes pasti untuk potensi penyakit Alzheimer tersedia saat ini," katanya.
Baca Juga: Johny Indo Berhenti Ceramah Karena Alzheimer? Kenali Gejalanya