Penelitian terhadap 20.000 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19, yang diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceedings, menunjukkan bahwa pemberian plasma darah kepada orang-orang di awal penyakit mungkin bermanfaat.
"Upaya kami untuk memahami plasma pemulihan terus berlanjut. Kami optimis tetapi harus tetap objektif karena kami menilai peningkatan jumlah data," kata pemimpin penelitian Michael Joyner dari Mayo Clinic di Amerika Serikat, dikutip dari Times of India.
Laporan keamanan menilai tujuh hari setelah transfusi untuk pasien Covid-19 rawat inap yang dilakukan antara 3 April dan 11 Juni. Mereka dianggap berisiko mengembangkan kondisi parah atau mengancam jiwa.
Temuan menunjukkan bahwa angka kematian tujuh hari turun menjadi 8,6 persen dibandingkan dengan 12 persen dalam studi keselamatan sebelumnya dari 5.000 pasien pertama yang ditransfusikan. Efek samping serius pun terus berkurang.
Baca Juga: Pernah Dipanggil Dukun, Butet Berharap Bisa Temukan Obat Corona
Tetapi penulis mengingatkan bahwa hanya berpatokan pada laporan ini saja tidak memberikan bukti tentang efektivitas plasma konvalesen untuk mengobati Covid-19.