Suara.com - Dokter dari RSCM berhasil mengembangkan teknik operasi batu ginjal tanpa sinar X pertama di dunia. Bagaimana caranya?
Ada juga gejala lain tekanan darah tinggi yang dirasakan di leher dan telinga, serta alasan perlunya pakai masker meski sudah ada vaksin Covid-19.
Simak berita kesehatan menarik lainnya hari ini, Rabu 29 Juli 2020:
1. Gejala Lain Tekanan Darah Tinggi, Waspadai Tekanan pada Telinga dan Leher!
Baca Juga: Apa Itu Batu Ginjal Staghorn Stone dan Bagaimana Gejala Serta Mencegahnya?
Jantung bekerja memompa darah melalui jaringan arteri, vena dan kapiler. Darah yang bergerak mendorong dinding arteri ini, kekuatannya diukur sebagai tekanan darah.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa terjadi akibat pengetatan arteri yang sangat kecil biasanya disebut sebagai arteriol.
2. Pertama di Dunia, Dokter RSCM Kembangkan Operasi Batu Ginjal Tanpa Sinar X
Selama ini, penyakit batu tanduk rusa ginjal yang telah membesar biasanya diangkat melalui operasi Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) dengan menggunakan sinar x.
Baca Juga: Konsumsi Lemon Bisa Turunkan Risiko Terkena Batu Ginjal
Namun, sudah menjadi rahasia umum, jika sinar sinar x bisa mengakibatkan radiasi pada kulit.
3. Dokter: 50 Persen Pasien Batu Ginjal Berisiko Terinfeksi Kembali
Orang yang pernah mengalami masalah batu ginjal memiliki kemunginan 50 persen mengalami hal sama di lain waktu.
Meski demikian, rata-rata masalah batu ginjal terulang dalam jangka waktu lima tahun. Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis urologi RSCM dr. Ponco Birowo Sp.U (K), PhD.
4. Jika Vaksin Virus Corona Tersedia, Masih Perlukah Pakai Masker?
Masyarakat di seluruh dunia hingga saat ini masih menunggu kehadiran vaksin virus corona. Sambil menunggu, masyarakat disarankan untuk tetap memakai masker agar terhindar dari virus tersebut.
Seperti diketahui, sampai sekarang, kandidat vaksin yang dikembangkan oleh University of Oxford, perusahaan Cina Sinopharm, raksasa farmasi Cina Sinovac dan pendatang baru Moderna Inc telah mencapai Tahap III percobaan manusia.
5. Negara Ini Tidak Menerapkan Lockdown, Tapi Kasus Virus Corona Menurun!
Ketika sebagian besar negara-negara di dunia memberlakukan lockdown (PSBB di Indonesia), Swedia tetap membebaskan masyarakatnya di tengah pandemi virus corona. Tanpa lockdown, kasus Covid-19 justru menurun.
"Kurva turun dan kurva kasus sakit parah mulai mendekati nol. Secara keseluruhan, ini sangat positif," kata kepala epidemiologi Swedia Anders Tegnell.