Psikiatri Gizi: Nutrisi yang Dikonsumsi Membantu Atasi Depresi dan Stres

Rabu, 29 Juli 2020 | 20:10 WIB
Psikiatri Gizi: Nutrisi yang Dikonsumsi Membantu Atasi Depresi dan Stres
Ilustrasi diet dengan gizi seimbang, (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pola makan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan otak. Itulah sebabnya nutrisi yang buruk dapat memengaruhi kesehatan mental.

Banyak ahli mengatakan kekurangan nutrisi penting dapat memicu penyakit mental seperti kecemasan, depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, dan ADHD.

Menurut sebuah studi bersama di University of Melbourne dan Deakin University, ada hubungan penting antara kualitas makanan dan potensi kekurangan nutrisi dengan kesehatan mental.

Peneliti mengatakan seiring dengan serangkaian kondisi medis, psikiatri dan kesehatan masyarakat sekarang harus mengenali dan menerapkan diet serta nutrisi sebagai penentu utama kesehatan mental.

Baca Juga: Jeremy Teti Curhat Sakit Asam Urat Karena Pola Makan, Apa Saja Pemicunya?

Dilansir The Health Site, berikut beberapa nutrisi yang harus dikonsumsi untuk melindungi kesehatan mental menurut psikatri gizi:

Ilustrasi Remaja Depresi. (Shutterstock)
Ilustrasi remaja mengalami gangguan mood (Shutterstock)

1. Magnesium

Diet kaya magnesium dapat membantu Anda dalam mengatasi depresi dan kecemasan. Makanan mengandung magnesium misalnya kacang-kacangan, tahu, biji-bijian, alpukat, dan pisang.

2. Asam lemak omega-3

Nutrisi ini sangat penting untuk pengembangan dan fungsi sistem saraf pusat. Kekurangan asam lemak omega 3 dapat menyebabkan gangguan mood, kecemasan, depresi, penurunan kemampuan kognitif, hingga pemahaman yang buruk.

Baca Juga: Perhatikan, Moms! Pola Makan Bayi Pengaruhi Kesehatan Jangka Panjang, lho

Ikan, terutama yang berlemak, biji-bijian, kacang-kacangan dan kacang kedelai adalah sumber nutrisi yang baik.

3. Seng

Kekurangan seng dapat menyebabkan depresi, peningkatan kecemasan, lekas marah dan ketidakstabilan emosional. Banyak studi klinis menunjukkan bahwa pasien yang menderita depresi memiliki kadar seng yang lebih rendah.

Ilustrasi Stres Gara-Gara Media Sosial. (Shutterstock)
Ilustrasi Stres  (Shutterstock)

4. Vitamin B

Kekurangan vitamin B dapat meningkatkan risiko depresi klinis atau gangguan depresi lainnya.

Gejala kekurangan vitamin B lainnya adalah paranoia, kelainan saraf, depresi, gangguan daya ingat, konsentrasi dan kemampuan belajar.

Sayuran berdaun gelap, kacang-kacangan, daging merah dan biji-bijian adalah sumber vitamin ini.

5. Vitamin D

Vitamin ini mengaktifkan gen yang mengatur sistem kekebalan tubuh dan melepaskan neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin yang memengaruhi fungsi dan perkembangan otak.

Sebuah studi di Belanda menemukan kadar vitamin D yang rendah berkaitan dengan gejala depresi mayor dan minor pada 169 orang yang berusia 65 tahun atau lebih.

Jadi, sertakan makanan seperti ikan berlemak, kuning telur, dan jamur ke dalam pola makan Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI