Suara.com - Kehidupan di tengah Adaptasi Kebiasaan Baru atau AKB mengharuskan kita untuk beraktivitas di luar rumah namun tetap dalam aturan protokol kesehatan.
Beberapa sekolah diwacanakan akan dibuka dan murid mulai kembali ke sekolah. Pertanyaan adalah, apakah kita sudah siap untuk mengirim anak kembali ke sekolah?
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menyarankan jika anak diharuskan belajar di sekolah, maka sekolah sebaiknya melakukan pengurangan jumlah belajar di sekolah menjadi empat jam sehari tanpa ada jam istirahat.
Selain itu, skenario lainnya adalah mengenai mengubah jam masuk dan jam pulang sekolah untuk mencegah penumpukan jumlah siswa di satu ruangan seperti pintu masuk sekolah.
Baca Juga: SMP di Surabaya Akan Dibuka, Murid Masuk Sekolah Bergantian
Menurut Rico Mardiansyah dari SehatPedia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, masyarakat membutuhkan informasi edukatif untuk menambah pengetahuan khususnya seputar isu kesehatan yang sedang berkembang.
"Apalagi saat ini terkait wacana pembukaan beberapa sekolah di zona hijau, tetap diperlukan persiapan bagi para orangtua agar menjaga anaknya tetap sehat," kata Rico saat membuka acara Ngovee (Ngobrol Bareng Jovee) bertajuk “Persiapan Anak Kembali ke Sekolah Saat New Normal” beberapa waktu lalu.
Untuk itu, dr. Firza Fairuza Sp.A yang juga hadir sebagai narasumber memberikan beberapa tips bagi orangtua untuk mempersiapkan anak-anaknya kembali berkegiatan belajar mengajar di sekolah.
Pertama, kata Firza sekolah perlu mengadakan screening berupa cek suhu dan gejala. "Jadi anak yang sakit dan memiliki gejala seperti demam maupun batuk tidak diperbolehkan masuk," katanya.
Kedua, semua orang di wilayah sekolah wajib menggunakan masker dan face shield serta harus mencuci tangan sebelum masuk kelas. Sekolah juga dianggap perlu menerapkan pembatasan jumlah siswa di dalam kelas dan setiap meja diberikan jarak.
Baca Juga: FSGI Tak Setuju Wacana Kemendikbud Buka Sekolah di Zona Kuning Corona
Ketiga, selain mempersiapkan hal teknis, orangtua juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan anak, salah satunya menerapkan pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh anak.
"Bisa dengan memberikan asupan kebutuhan multivitamin, mineral, dan omega tiga yang diperlukan oleh tubuh. Jadi persiapan dilakukan menyeluruh mencakup segala aspek dari dalam maupun luar," tambah dr. Firza Fairuza Sp.A.
Memperhatikan dan menjaga sistem imun anak agar tidak rentan terkena paparan virus dianggap sangat penting di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Terlebih menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), setidaknya terdapat 584 anak Indonesia yang positif terinfeksi Covid-19 sampai bulan Mei. Dari data tersebut, 14 anak meninggal dunia dan 3,324 anak lainnya menjadi suspek dalam pengawasan.
Bukan hanya baik bagi kesehatan, asupan yang baik juga penting bagi kesehatan otak dan saraf anak agar terhindar dari paparan radikal bebas, serta membantu menjaga pembentukan dan fungsi otak anak.
Untuk mendapatkan asupan tersebut, yang perlu diperhatikan adalah asupan omega tiga dari minyak ikan yang baik, terdiri dari EPA dan DHA, yang seluruhnya bisa didapatkan dengan mengonsumsi produk Smart Kids dari Jovee.