Suara.com - Saat ini, TikTok seakan sudah menjadi media sosial baru yang digunakan hampir semua orang di dunia, terutama anak-anak. Aplikasi ini berisi video-video yang dibuat penggunanya.
Pada satu sisi, aplikasi ini dapat membuat anak-anak menjadi kreatif dengan menirukan beberapa gerakan tari atau mengedit video.
"TikTok bisa sangat menyenangkan. Beberapa video berisi konten ringan dan lucu, dan dapat menjadi sumber kreativitas anak," kata Christine Elgersma, editor senior pendidikan di Common Sense Media.
Namun, seperti halnya aplikasi apa pun, penting bagi orangtua untuk memantau apa yang dapat dilakukan anak-anak di dalamnya.
Baca Juga: Jika Nunung Konsumsi Narkoba Lagi, Anak Ancam Ikutan Pakai
"Setiap kali orang menggunakan aplikasi media sosial, ada sisi gelapnya," tambahnya.
Dilansir NBC, berikut cara orangtua menjaga anak-anak tetap aman menggunakan TikTok.
1. Perhatikan konten yang tidak pantas
Orangtua dapat memfilter spam, komentar, dan kata kunci spesifik, serta memblokir akun. Tapi Elgersma menilai filter tidak sepenuhnya dapat melindungi dari konten tidak pantas.
Dia mengatakan bahwa tagar sering berubah, dan ejaan kreatif dapat membuat konten lulus filter.
Baca Juga: Produk Minuman Karya Anak Bangsa Sabet Penghargaan Internasional
Untuk anak-anak di bawah 13 tahun, ada versi TikTok di mana mereka dapat membuat video tetapi tidak mengunggahnya, dan mereka hanya dapat menonton video yang dianggap sesuai untuk anak-anak.
2. Batasi orang yang dapat mengakses video anak
Mengatur akun anak menjadi 'private account' dapat melindungi mereka dari orang-orang tidak bertanggung jawab. Sebab, hanya orang yang orangtua setujui yang dapat mengikuti, mengomentari, dan menyukai video anak.
Jika ingin tetap membuatnya menjadi akun publik atau dilihat oleh semua orang, orangtua dapat mematikan fitur 'izinkan orang lain menemukan saya' di pengaturan.
Selain itu, orangtua dapat mengontrol siapa saja yang dapat berkomentar, bereaksi terhadap video, berduet, dan mengirimi pesan, serta melihat video yang anak sukai.