75 Persen Pasien Covid-19 Alami Kerusakan Organ Mirip Serangan Jantung

Rabu, 29 Juli 2020 | 11:43 WIB
75 Persen Pasien Covid-19 Alami Kerusakan Organ Mirip Serangan Jantung
Ilustrasi serangan jantung, terinfeksi virus corona (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 15 juta orang di dunia bisa menyebabkan kerusakan yang sama dengan serangan jantung pada 75 persen pasien.

Para dokter yang memerangi pandemi virus corona Covid-19 sebelumnya telah memperingatkan bahwa infeksi pernapasan adalah pembunuh multi-organ.

Kini, dua peneliti baru telah mengungkapkan sejauh mana kerusakan yang bisa ditimbulkan akibat virus corona Covid-19.

Penelitian dari Jerman menemukan bahwa 78 persen pasien yang sudah pulih dari virus corona Covid-19 dibiarkan dengan perubahan struktural pada organ vital.

Baca Juga: Idap Kanker Ovarium, Feby Febiola Kembali Jalani Kemoterapi

Sementara itu dilansir dari The Sun, 76 dari 100 orang yang selamat menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang serupa dengan serangan jantung.

Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]

Penelitian terpisah juga dilakukan oleh parah ahli di Jerman yang menemukan bahwa lebih dari setengah pasien meninggal akibat tingkat tinggi virus corona di hati.

Para ahli mengatakan belum tahu lamanya kerusakan organ akibat virus corona Covid-19 itu terjadi. Mereka juga belum tahu kondisi itu bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah jantung lainnya atau tidak.

Tapi, kondisi itulah yang membuat pasien virus corona Covid-19 mengalami kelamahan dan lebih lama pulih. Karena itu, temuan ini bisa menjadi panduan dokter untuk memantau kesehatan jantung pasien yang pulih dari Covid-19 secara jangka panjang.

Studi oleh tim dari Rumah Sakit Universitas Frankfurt, Jerman dalam jurnal JAMA telah mengamati pemindaian MRI terhadap 100 orang yang positif terinfeksi virus corona Covid-19 pada April hingga Juni 2020.

Baca Juga: Hepatitis C dan Diabetes Saling Berkaitan, Apa Pengaruhnya?

Sebayak 50 pasien dengan rata-rata usia sama, jenis kelamin dan ras memiliki kesehatan jantung normal dan tidak menggunakan obat jantung sebelum tertular virus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI