Suara.com - Klaster baru virus Corona Covid-19 yang menyerang perkantoran membuat pekerja yang telah kembali aktif terancam. Untuk itu, pakar mengatakan untuk tidak lupa membuka jendela. Kenapa?
Pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani mengatakan kantor berisiko menjadi tempat penularan karena rata-rata berupa ruang tertutup yang mengandalkan pendingin udara.
Apalagi sejumlah peneliti telah menyampaikan data ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait dugaan bawah Covid-19 bisa menular melalui microdroplets yang melayang di udara.
Microdroplet bisa bertahan lebih lama di satu ruangan manakala sirkulasi udara di ruangan itu tidak berjalan dengan baik.
Baca Juga: Khawatir Klaster Perkantoran, 2.000 Pegawai Pemkot Jakbar Ikut Rapid Test
"Penggunaan AC sebisa mungkin dikurangi, jendela dibuka," kata Laura, dilansir Anadolu Agency.
Perusahaan, lanjut dia, juga mesti berperan aktif mengawasi kondisi pekerja dengan memetakan rekam jejak kesehatan dan potensi risiko setiap karyawan.
Selain itu, para pekerja harus disiplin menjaga protokol kesehatan meski merasa akrab dengan rekan kerja.
"Kalau mau tetap beraktivitas dan roda perekonomian jalan, ya harus terapkan protokol kesehatan. Ini tidak bisa ditawar," tutur Laura.
Dia mengingatkan pemerintah, perusahaan, dan karyawan perlu bekerja sama mencegah maupun menangani klaster di perkantoran.
Baca Juga: Studi: Pekerja Kantoran Berisiko Lebih Kecil Mengalami Penurunan Kognitif
Pasalnya, klaster perkantoran bisa meluas ke lingkungan sosial yang lain dari para pekerja jika tidak ditangani dengan baik.
"Kalau tidak dikendalikan tentu ini akan menjadi klaster yang besar, karena setiap pekerja akan kembali ke lingkungannya masing-masing setelah bekerja," kata Laura.