Suara.com - Saat ini, semua orang sedang berusaha menjalani cara hidup baru dengan memakai masker saat menggunakan transportasi umum dan ruang publik lainnya untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
Tetapi, sebuah penelitian baru telah berusaha mencari tahu tempat yang lebih berisiko menularkan dan menyebarkan virus corona Covid-19.
Dalam sebuah penelitian terhadap 65 ribu orang oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), para ilmuwan menemukan bahwa penularan virus corona dari kontak non-rumah tangga kurang dari 2 persen. Sedangkan, 12 persen kasus berasal dari kontak rumah tangga.
Studi ini pun menggali lebih dalam ke pasien indeks yang telah dites positif dan melakukan kontak dengan mereka.
Baca Juga: Kecurigaan Peneliti, China Sengaja Tutupi Kasus Awal Virus Corona Covid-19
Tingkat infeksi virus dalam rumah tangga terbukti lebih tinggi ketika kasus-kasus pertama yang dikonfirmasi adalah remaja atau mereka yang berusia di atas 60 tahun.
"Hal ini bisa terjadi karena kelompok ini lebih sering berhubungan dekat dengan anggota keluarga, karena kelompok ini lebih membutuhkan perlindungan dan dukungan," kata Direktur CDC Korea, Jeong Eun-kyeong dikutip dari Express.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa perumahan memiliki pengaruh kuat pada transmisi virus corona Covid-19 yang lebih tinggi dan menyebar melalui kontak fisik serta tetesan udara.
Studi lain oleh para peneliti di Columbia University Irving Medical Center di New York juga menunjukkan bahwa perumahan berkontribusi terhadap risiko penularan virus corona Covid-19 lebih tinggi.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa status sosial ekonomi lingkungan dan kepadatan rumah tangga sangat terkait dengan risiko infeksi virus corona," kata Asisten Profesor bidang kebidanan dan ginekologi di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons.
Baca Juga: Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Perawat Ini Ceritakan Gejala Aneh di Kaki
Pada anak-anak sendiri, penelitian menunjukkan bahwa mereka cenderung menjadi pembawa virus tanpa gejala dibandingkan orang dewasa. Kondisi inilah yang membuat virus corona pada anak-anak lebih sulit diidentifikasi.
Profesor Chris Whitty, Kepala petugas medis pun memperingatkan potensi kebangkitan virus selama berbulan-bulan di musim dingin mendatang. Ia memperingatkan bahwa masalah gelombang virus berikutnya bisa lebih serius dan parah.
"Vaksin mungkin akan terbatas pada orang yang paling berisiko. Kita tahu kalau risiko kematian akibat penyakit ini berubah seiring bertambahnya usia. Sehingga manfaat dan risiko vaksin cenderung akan berbeda berdasarkan usia," jelas Profesor Jonathan Van-Tam, wakil kepala petugas medis.
Cara melindungi diri dari virus corona Covid-19 di dalam rumah, antara lain:
1. Pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik
2. Hindari kunjungan oleh orang-orang yang berisiko lebih tinggi menderita penyakit parah
3. Isolasi orang yang sedang sakit di ruangan tersendiri
4. Bersihkan semua piring, gelas atau peralatan apapun yang digunakan orang sakit menggunakan sarung tangan pelindung
5. Cuci tangan pakai sabun dan air secara teratur
6. Jangan berbagi piring, gelas, handuk dan peralatan pribadi lainnya dengan orang sakit