Tekan Penularan Covid-19 di Kantor, Jepang Minta Perusahaan Lakukan WFH

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 27 Juli 2020 | 16:25 WIB
Tekan Penularan Covid-19 di Kantor, Jepang Minta Perusahaan Lakukan WFH
Pekerja di Tokyo diminta lakukan WFH. (AFP/CHARLY TRIBALLEAU)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tingginya penularan virus Corona Covid-19 di perkantoran membuat pemerintah Jepang meminta perusahaan lebih tegas menerapkan kebijakaan work from home (WFH) alias kerja dari rumah.

Dilansir ANTARA, rekor lonjakan kasus Covid-19 selama seminggu terakhir di Tokyo dan daerah perkotaan besar lainnya telah membuat para ahli khawatir terhadap gelombang kedua.

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura Minggu malam meminta para pemimpin bisnis untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan Covid-19 seperti mendorong lebih banyak lagi bekerja secara daring selama keadaan darurat di Jepang.

Tokyo pekan lalu melaporkan catatan harian 366 kasus, dengan 239 pada hari Minggu (26/7). Kota Fukuoka selatan melaporkan rekor 90 kasus pada hari Minggu, bersama dengan meningkatnya jumlah di Osaka.

Baca Juga: Yuk Belajar Yabusame, Teknik Panahan Tradisional ala Ksatria di Jepang

"Pada satu titik, angka komuter turun 70 hingga 80 persen, tapi sekarang hanya sekitar 30 persen. Kami benar-benar tidak ingin mengulang hal ini, jadi kami harus mencari cara baru untuk bekerja," kata Nishimura.

Ilustrasi: Bekerja dari rumah. (Shutterstock)
Ilustrasi: Bekerja dari rumah. (Shutterstock)

Dia juga meminta perusahaan-perusahaan untuk menghindari pertemuan besar dan mendesak perubahan yang terjadi.

Nishimura mengatakan pekan lalu bahwa kekhawatiran meningkat terkait klaster, khususnya yang melibatkan bar, tempat kerja, dan sosialisasi setelah bekerja.

Meskipun jumlah kasus corona dengan kondisi serius masih relatif kecil, pemerintah juga prihatin dengan peningkatan infeksi di antara masyarakat di usia 40-an dan 50-an.

Pemerintah pusat tetap bertekad untuk memulai kembali kegiatan ekonomi dan pekan lalu meluncurkan kampanye perjalanan domestik di tengah kritik yang meluas.

Baca Juga: Segini Gaji Karyawan dan Petinggi Nintendo Jepang

Tetapi Tokyo dihilangkan dari rencana pembukaan perjalanan domestik dan gubernur Tokyo Yuriko Koike meminta penduduk kota untuk tinggal di rumah selama empat hari tiap pekan yang dimulai hari Kamis.

Lebih dari 30.000 orang di Jepang telah terinfeksi dan hampir 1.000 orang telah meninggal karena Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI