Ini Alasan Bayi Baru Lahir Harus Langsung Mendapat Vaksin HB0

Senin, 27 Juli 2020 | 16:07 WIB
Ini Alasan Bayi Baru Lahir Harus Langsung Mendapat Vaksin HB0
Bayi Baru Lahir Harus Langsung Mendapat Vaksin HB0 (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi baru lahir dianjurkan langsung mendapat vaksin HB0 untuk mencegah terinfeksi hepatitis B. Vaksin HB0 diklaim bisa mengurangi infeksi virus hepatitis hingga 95 persen.

"Imunisasi HB0 pada bayi harus diberikan kurang dari 24 jam pascalahir. Pengurangan risikonya terpapar virus hepatitis bisa sampai 95 persen," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes dalam webinar Kalbe, Senin (27/7/2020).

Wiendra menegaskan, vaksin HB0 bisa diakses secara gratis oleh masyarakat. Data Kementerian Kesehatan, sebanyak 4.502.342 orang telah diberikan vaksin hepatitis B.

"Sampai saat ini, bantuan vaksin adalah yang paling efektif mencegah penyebaran virus hepatitis," katanya.

Baca Juga: Bill Gates Sebut Korsel Akan Produksi 200 Juta Vaksin Covid-19 Juni 2021

Pemberian larutan antibodi pencegah hepatis B atau HGIB pada bayi yang lahir dari ibu HBsAg reaktif juga disubsidi oleh pemerintah. Sama seperti vaksin HB0, HGIB juga harus diberikan 24 jam setelah lahir.

Wiendra menyampaikan bahwa pada 2019, pemberian HGIB mencapai 27.040. Bayi yang lahir dari ibu HBsAg reaktif hepatitis juga harus menjalani pemeriksaan HBsAg saat usia 9-12 bulan.

Menurut Wiendra, pemeriksaan HBsAg yang disediakan pemerintah selama 2019 mencapai 3.958.

Dalam webinar serupa, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) cabang Makassar dr. Fardah Akil menjelaskan bahwa pencegahan hepatitis tidak cukup hanya dilakukan dengan vaksin. Perlu juga didorong dengan asupan makanan bergizi dan memperbaiki gaya hidup sehat.

Sementara itu, pasien hepatitis disarankan tidak berbagi benda apapun kepada orang lain. Karena penularan bisa terjadi akibat penggunaan benda yang bersamaan juga paparan cairan darah pasien.

Baca Juga: Ingin Beli Vaksin Corona dari Luar Negeri, Pemerintah Mesti Siapkan Rp 30 T

"Jangan terpapar darah karena ini meningkatkan risiko," kata Fardah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI