Anak Bahagia, Perkembangan Otak dan Sistem Imun Bakal Maksimal

Minggu, 26 Juli 2020 | 16:13 WIB
Anak Bahagia, Perkembangan Otak dan Sistem Imun Bakal Maksimal
Ilustrasi anak bahagia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perasaan bahagia yang dialami anak, terutama balita, berperan besar dalam perkembangan otak dan sistem imun. Kok bisa?

Selain menjaga fisik tetap bugar, sistem imun yang sehat juga ditunjang dari perasaan bahagia. Tak hanya untuk imun, perasaan bahagia juga berperan penting untuk perkembangan otaknya.

"Situasi PSBB seperti sekarang, bahagia selain bisa meningkatkan imunitas, tapi juga perkembangan otak anak. Jadi anak bisa belajar, bisa bertumbuh, salah satu syaratnya, kalau anak usia dini dia harus bahagia," kata psikolog anak dari Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima dalam konferensi virtual BNPB, Minggu (26/7/2020).

Saskhya menjelaskan bahwa selain otak, balita juga mengalami perkembangan emosi dan sosial. Selama masa pandemi ini, memang menjadi tantangan untuk orangtua memastikan pertumbuhan itu tetap berjalan optimal.

Baca Juga: Ilmuwan: Sistem Kekebalan Tubuh Manusia Tak Siap Hadapi Kuman Luar Angkasa

Terutama anak yang sudah usia sekolah tetapi harus menjalaninya dari rumah. Peran orangtua jadi bertambah juga menjadi guru. Kondisi itu, menurut Saskhya yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Anak bahagia bersama orangtuanya, keluarga. (Shutterstock)
Anak bahagia bersama keluarga. (Shutterstock)

"Kalau sekolah kan sudah punya rencana pembelajaran. Kalau di rumah tanggungjawab orangtua untuk mendampingi sekaligus mendidik, terutama usia dini untuk belajar. Tapi interaksi yang kadang-kadang kurang membuat bahagia atau membuat anak kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu juga kalau di rumah motivasi anak belajar jadi beda," paparnya.

Ia menyarankan, bagi balita sebaiknya proses belajar lebih banyak dilakukan melalui aktivitas fisik secara langsung, daripada melalui virtual.

"Anak usia dini butuh gerak fisik aktif 3-4 jam. Tapi sekarang lebih banyak di layar, aktivitas fisik terbatas, makanan sehat juga jarang keluarga yang telaten dalam menyediakan makanan tersebut, dan terakhir rutinitas. Jadi pengaruh ke tumbuh kembang tentu ada," ujarnya.

Dalam situasi saat ini, Saskhya mengingatkan orangtua harus lebih berusaha mencarikan kegiatan fisik untuk dilakukan bersama anak. Selain itu dengan mengimbangi asupan nutrisi yang bergizi seimbang dan istirahat cukup, menurut Saskhya pertumbuhan anak tidak akan terganggu.

Baca Juga: Makanan Penting untuk Perkembangan Otak Anak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI