Selama Covid-19, Peningkatan Obesitas Cenderung Terjadi pada Pengangguran

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 26 Juli 2020 | 15:43 WIB
Selama Covid-19, Peningkatan Obesitas Cenderung Terjadi pada Pengangguran
Ilustrasi (sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Covid-19 telah memengaruhi banyak aspek kehidupan, tak terkecuali finansial. Sebab, pandemi Covid-19 telah membuat beberapa bidang usaha bangkrut dan menimbulkan banyak pengangguran.

Menurut penelitian University of Alberta, mereka yang telah kehilangan pekerjaan pun menghadapi masalah lain, yakni obesitas. Dilansir dari Medical Xpress, peneliti menemukan bahwa pandemi Covid-19 akan meningkatkan tingkat obesitas, terutama di antara mereka yang telah kehilangan pekerjaan.

Peneliti psikologi konsumen Jim Swaffield dan rekan peneliti Qi Guo, melakukan percobaan dengan 564 peserta untuk menguji hubungan antara stresor lingkungan dan keinginan untuk makan.

Semua peserta diminta melihat gambar dari 30 item makanan dan kemudian menilai seberapa banyak yang mereka inginkan setiap item. Para peserta lalu disuruh membaca satu dari enam skenario yang menggambarkan kondisi kehidupan seseorang saat ini.

Baca Juga: Manfaat Kopi: Turunkan Risiko Kanker, Obesitas, hingga Masalah Jantung

Setiap kisah menampilkan seseorang yang hidup dalam kondisi "aman" atau "keras", dan berputar di sekitar situasi yang melibatkan dukungan sosial , prospek ekonomi atau keselamatan fisik.

Ilustrasi. (Shutterstock)
Ilustrasi. (Shutterstock)

Setelah membaca cerita tersebut, para peserta kembali diminta untuk menilai seberapa mereka menginginkan makanan tersebut. Apa yang ditemukan kedua peneliti itu adalah bahwa ketika tekanan finansial meningkat, keinginan untuk makan juga meningkat.

Swaffield menjelaskan bahwa ketika kita stres, tubuh kita menghasilkan hormon stres kosrtisol. Kortisol ini memicu pemompaan darah ke otot-otot besar sebagai persiapan untuk respons fight-or-flight.

Di bawah tekanan, tubuh mengirim sinyal untuk makan lebih banyak dan mengisi bahan bakar. "Ini adalah respons yang berkembang. Dalam kondisi yang keras pada umumnya ada kekurangan makanan," ujarnya.

"Baik hewan maupun manusia secara tidak sadar merasakan atau mengambil isyarat dari lingkungan yang memberi tahu bahwa kondisi mereka memburuk," tambahnya.

Baca Juga: Gawat! Obesitas Bikin Influenza dan Covid-19 Jadi Lebih Mematikan

Menanggapi isyarat ini, Swaffied mengatakan banyak hewan mengalami dorongan tak sadar untuk makan berlebihan, membangun inventaris makanan di tubuh seperti beruang sebelum masuk ke hibernasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI