Suara.com - Sadar atau tidak nyamuk hanya tertarik pada jenis golongan darah tertentu. Maka tidak heran jika ada seorang yang lebih sering digigit nyamuk di antara yang lain.
Sementara itu, ternyata masker telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Jepang sejak era Edo. Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal heath Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya:
1. Wajib Tahu, Ini jenis Golongan Darah yang Paling Disukai Nyamuk
Sama seperti manusia, nyamuk memiliki selera untuk hal-hal tertentu, termasuk juga pada jenis darah tertentu. Dalam sebuah penelitian yang sering dikutip pada tahun 2004 yang diterbitkan dalam Journal of Medical Entomology, nyamuk lebih suka pada mereka dengan darah tipe O sebanyak 83 persen.
Baca Juga: Sampai Kapan Kita Harus Pakai Masker?
Selain golongan darah, para ilmuwan telah menemukan banyak faktor lain yang mungkin membuat seorang semakin lezat untuk nyamuk. Demikian seperti dilansir dari Best Life.
2. Tak Banyak yang Tahu, Masyarakat Jepang Sudah Pakai Masker Sejak Era Edo
Masker menjadi salah satu kebutuhan wajib selama pandemi virus corona atau Covid-19. Penggunaan masker ini dimaksudkan untuk mengindari risiko penularan virus corona.
Menariknya, setiap orang ataupun bahkan setiap negara punya tingkat kedisiplinan menggunakan masker yang berbeda. Salah satu contoh penggunaan masker yang baik ialah dari masyarakat Jepang.
Baca Juga: Pemodelan Baru Sebut 3 Perilaku Mudah Ini Tekan Penyebaran Virus Corona
3. Jangan Pernah Pakai Face Shield Tanpa Masker, Ini Risiko Bahayanya
Selain memakai masker banyak orang juga memakai face shield atau pelindung wajah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Tapi untuk alasan penampilan, banyak yang akhirnya hanya menggunakan face shield tanpa menggunakan masker.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan RI Achmad Yurianto mengatakan justru itu tidak efektif melindungi dari Covid-19. Ia mengatakan faktor penting dalam mencegah Covid-19 adalah memakai masker.
4. BAB Berwarna Perak, Perempuan 69 Ternyata Kena Penyakit Kanker Langka
Seorang perempuan di Washington DC dirawat di rumah sakit setelah kotorannya berubah perak. Perempuan berusia 69 tahun yang tidak disebutkan namanya itu dibawa ke ruang gawat darurat di Rumah Sakit Universitas MedStar Georgetown, demikian laporan kasus yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine .
Perempuan itu sakit kanker usus besar metastasis juga mengeluh pusing selama dua minggu. Saat di rumah sakit ia juga menjalani tes feses.
5. Tingkat Keselamatan Pasien Covid-19 yang Diberi Steroid Bisa Diprediksi
Dokter sekarang bisa tahu pasien Covid-19 mana yang kondisinya kemungkinan akan membaik saat diberi steorid dan mana yang tidak hanya dengan tes darah sederhana.
Tes darah ini ditemukan oleh peneliti dari Albert Einstein College of Medicine and Montefiore Health System di Bronx, New York, saat melakukan studi observasional.