Ngeri, Ini yang Terjadi Jika Tuberkulosis Menyerang Anak

Jum'at, 24 Juli 2020 | 14:10 WIB
Ngeri, Ini yang Terjadi Jika Tuberkulosis Menyerang Anak
Ilustrasi anak batuk, kesehatan anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit tuberkulosis (TB) tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga bisa menginfeksi anak-anak. Pada orang dewasa biasanya TB ditandai batuk berkepanjangan lebih dari 3 minggu. Sedangkan pada anak gejalanya cukup sulit dideteksi.

Biasanya pada anak yang terserang TB akan muncul  batuk, demam, lemah, dan berat badan tidak kunjung bertambah. Sayangnya, gejala ini bukan spesifik dari TB karena gejalanya sangat mirip dengan penyakit lain. 

Itulah mengapa dokter harus melihat segala kemungkinan, dan yang mempermudah diagnosis adalah bisa diketahui orang sekitar ada yang menderita TB.

Lalu apa akibatnya jika anak terinfeksi TB?

Baca Juga: Studi: Kematian HIV, TB dan Malaria Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

Ilustrasi infeksi bakteri tuberkulosis. [Shuttertsock]
Ilustrasi infeksi bakteri tuberkulosis. [Shuttertsock]

Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Wahyuni Indawati, Sp.A (K) menjelaskan jika pada orang dewasa gejala yang timbul umumnya hanya batuk. Sedangkan dampaknya pada anak bisa jauh lebih berat, bisa berubah pada TB dengan kategori berat.

"Kalau pada anak kemungkinan sakit TB itu jangan dibayangkan seperti orang dewasa, sakit TB itu batuk-batuk di paru saja. Kalau pada anak makin kecil usia anak, maka TB ini akan semakin menjadi TB yang berat," ujar dr. Wahyuni iG LIVE Kemenkes RI, Jumat (24/7/2020).

TB berat ini tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga bisa menginfeksi organ lain dengan bakteri TBC. Seperti misalnya menyerang susunan saraf pusat di otak atau yang lebih dikenal dengan radang otak, lalu terjadi meningitis tuberkulosis.

Organ lainnya pada anak yang sedang berkembang juga bisa terserang TBC, termasuk tulang, organ perut dikenal dengan abdomen. Organ anak yang sedang bertumbuh ini dampaknya bisa terasa hingga ia dewasa membawa penyakit sisa dari infeksi bakteri TBC yang merusak organ tersebut.

"Jadi kita bayangkan kalau anak-anak Indonesia banyak yang terkena TB, adalah TB berat yang nanti setelah sembuh mungkin kita bisa membasmi kumannya, tapi sisa dari penyakitnya tidak akan kembali normal, seperti radang otak, pada tulangnya," ungkap dr. Wahyuni.

Baca Juga: Gara-gara Corona, Kematian karena HIV, TB, dan Malaria Diprediksi Meningkat

Tidak hanya organ, kekebalan tubuh anak juga sedang bertumbuh tapi sudah terserang bakteri. Alhasil, saat dewasa nanti anak tersebut mudah sakit karena kekebalan tubuh yang sebelumnya tidak bisa bekerja dengan baik. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI