Suara.com - Sebuah studi baru dari Universitas George Washington, Amerika Serikat, menunjukkan pengobatan Covid-19 menggunakan nitric oxide (NO) atau nitrit oksida membuahkan hasil yang memuaskan.
Umumnya, nitrit oksida (NO) merupakan molekul anti-mikroba dan anti-inflamasi, yang dihirup menggunakan mesin pernapasan atau ventilator untuk mengobati kegagalan pernapasan. Obat ini bekerja dengan merilekskan otot halus untuk memperlebar pembuluh darah di paru-paru.
Dalam infeksi SARS, nitrit oksida dapat menghambat replikasi virus oleh reaksi sitotoksik melalui zat seperti peroxynitrite.
Menurut peneliti, dilansir The Health Site, nitrit oksida memainkan peran penting dalam mempertahankan fungsi vaskular normal dan mengatur kaskade inflamasi yang berkontribusi pada cedera paru akut atau acute lung injury (ALI) dan sindrom gangguan pernapasan akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS).
Baca Juga: Polo Srimulat Masih di ICU, Pakai Alat Bantu Pernapasan
Intervensi yang protektif terhadap ALI dan ARDS dapat memainkan peran penting bagi pasien dan sistem kesehatan selama pandemi.
Hasil Studi dari Nitrit Oksida
Untuk tujuan penelitian ini, ilmuwan meninjau data antara 1993 hingga 2020 tentang patogenesis virus corona dan penggunaan nitrit oksida sebagai pengobatan untuk penyakit pernapasan.
Peneliti melihat potensi nitrit oksida inhalasi yang berkontribusi terhadap baiknya hasil klinis pada pasien.
Mereka pun berpendapat penggunaan nitrit oksida pada pasien Covid-19 di rumah sakit memiliki peran penting dalam memerangi pandemi. Sebab, obat ini dapat memperlambat perkembangan penyakit di tubuh pasien.
Baca Juga: Terkait Penyebaran Covid-19, Ketahui Beda Tetesan Pernapasan dengan Aerosol
Virus corona adalah virus RNA yang dapat menginfeksi burung atau ternak, tetapi bisa bermutasi menjadi sangat menular dan mematikan pada manusia, kata peneliti.