Suara.com - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, Aman Pulungan menegaskan bahwa pemerintah dan lembaga terkait jangan asal membuat keputusan untuk mengembalikan kegiatan sekolah secara tatap muka.
Kata Aman, perlu ada berbagai hal yang dipertimbangkan agar sekolah tidak menjadi klaster baru dalam penularan virus corona Covid-19.
Ia menyampaikan, IDAI tetap meminta kegiatan sekolah dari rumah terus dilakukan setidaknya hingga Desember 2020.
Setelah itu, ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan secara masif untuk memastikan anak-anak aman saat kembali ke sekolah.
Baca Juga: Ketua IDAI: Kematian Anak Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di ASEAN
"Pastikan pemeriksaan kita 30 kali lipat dari kasus yang ada atau 10 persen dari populasi yang ada. Apa yang harus dilakukan, ya tunggu sampai Desember," kata Aman dalam webinar IDAI, Kamis (23/7/2020).
Ia mengingatkan, pemeriksaan harus dilakukan secara merata di seluruh wilayah di Indonesia bukan hanya di DKI Jakarta atau kota-kota besar. Setelah itu, memastikan bahwa selama dua minggu berturut-turut tidak ada penambahan infeksi baru virus corona Covid-19.
Tak kalah penting, menurut Aman, harus ada edukasi kepada orangtua, siswa, guru, juga staf sekolah sebelum kegiatan belajar mengajar kembali dilakukan secara tatap muka.
"Tiga bulan pilot projek dulu. Jadi jangan asal buat saja. Konsultasi dengan dinas, tidak. Tapi libatkan IDAI setempat. Pastikan edukasi ke orangtua, murid, guru, staf sekolah, baru kita mulai," pungkasnya.
Baca Juga: Angka Kematian Pasien Anak Tinggi, IDAI Bentuk Satgas Covid-19