Suara.com - Bertepatan denga Hari Anak Nasional 2020, Forum Anak Nasional menyampaikan Suara Anak Nasional kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Bintang Puspayoga. Intinya, agar pemerintah dan pembuat kebijakan lainnya untuk lebih berpihak pada perlindungan anak dari bahaya rokok dan segala hal yang terkait dengan iklan rokok dan promosinya yang dinilai menargetkan anak-anak Indonesia.
Ketua Forum Anak Nasional Tristania Faisa Adam dalam diskusi perlindungan anak yang digelar oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) melalui webinar di Jakarta, Kamis (23/7/2020), menilai bahwa anak-anak Indonesia telah menjadi target industri rokok melalui iklan rokok dan promosi yang dilakukan di banyak tempat.
Itu sebabnya, Forum Anak Nasional akan terus menyuarakan aspirasi anak-anak Indonesia agar pemerintah dan juga pembuat kebijakan lainnya dapat membuat kebijakan yang dapat lebih melindungi anak dari bahaya rokok yang dapat merusak kesehatan dan masa depan mereka.
Survei Forum Anak Nasional mencatat ada beberapa warung yang sengaja menempatkan rokok di samping makanan anak.
Baca Juga: Hari Anak Nasional 2020: Predator Pedofil Masih Ada!
"Hari ini kita masih melihat upaya promosi produk-produk rokok berbalut iklan dan kegiatan yang disponsori oleh industri rokok," katanya.
Paparan dari media-media yang mempromosikan rokok juga secara tidak langsung mendorong anak menjadi konsumen rokok.
Terlebih lagi, harga rokok yang masih sangat murah, sehingga memudahkan anak-anak untuk membeli rokok di sekitar sekolah. Hanya dengan Rp 1.000, anak sudah bisa membeli satu batang rokok.
"Jika pemerintah menginginkan Generasi Emas pada tahun 2045, maka pemerintah harus serius dan tegas dalam pembuatan kebijakan dan penegakan hukum,” kata Tristania lebih lanjut.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Riskesdas), angka perokok pemula usia 10-18 tahun terus meningkat, dari 7,2 persen pada 2014 menjadi 8,7 persen pada 2016, dan 9,1 persen pada 2018.
Baca Juga: Hari Anak Nasional, Siswa 14 Tahun Sekolah Daring Sambil Jadi Buruh Warung
Angka tersebut menunjukkan belum tercapainya target pemerintah untuk menurunkan angka perokok hingga 5,4 persen berdasarkan Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional atau RPJMN 2015-2019.