Jumlah Kasus Lebih Banyak, Kemenkes Sebut TB Lebih Ngeri Dibanding Covid-19

Kamis, 23 Juli 2020 | 19:36 WIB
Jumlah Kasus Lebih Banyak, Kemenkes Sebut TB Lebih Ngeri Dibanding Covid-19
Tuberkulosis (TBC) masih jadi beban di Indonesia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah empat bulan sejak ditemukannya kasus pertanya, orang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia hinggga 23 Juli 2020 tercatat mencapai lebih dari 93 ribu kasus. Meski jumlah kasus tersebut relatif tinggi, ternyata jumlahnya masih kalah tertinggal dibanding kasus tuberkulosis (TB) di Indonesia yang dalam setahun mencapai 845 ribu kasus per tahun.

"Kalau lihat situasi TB itu lebih ngeri dibandingkan dengan Covid-19. Kalau estimasi kita punya angka TB setiap tahun 845 ribu kasus. Kalau Covid-19 itu kalau Covid-19 kan 90 ribu kasus dalam 4 bulan," ujar dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, LIVE IG Kemenkes, Kamis (23/7/2020).

Ilustrasi infeksi bakteri tuberkulosis. [Shuttertsock]
Ilustrasi infeksi bakteri tuberkulosis. [Shuttertsock]

Di antara total kasus TB itu Wiendra menjabarkan 4 persen merupakan kasus TB pada anak. Bahkan korban jiwa kasus TB anak mencapai 1 persen dari total kasus.

"Ini yang perlu sama-sama kita melihat angka kematian anak, maupun jumlah kasus TB sangat tinggi, kita nomor 3 terbanyak di dunia," jelas Wiendra.

Baca Juga: Cegah Badai Sitokin, Pasien Covid-19 Wajib Cukupi Kebutuhan Vitamin D

Di sisi lain, saat ini Indonesia sedang fokus pada Covid-19, tapi bersamaan kasus TB juga terus bertambah. Kini, menurut Wiendra ada triple garden permasalahan TB di Indonesia, selain berbarengan dengan penyakit menular baru Covid-19, ditambah dengan koinfeksi.

Koinfeksi yaitu efek simultan pada pasien yang terinfeksi virus dan bakteri, atau bakteri dengan bakteri, maupun virus dengan virus secara bersama. 

Seperti orang yang terinfeksi Covid-19 dan TB bersamaan, HIV bersamaan dengan TB, Hepatitis dengan HIV, dan sebagainya.

"Jadi kita bukan hanya emerging disease (Covid-19) dan reemerging disease (TB) aja, tapi sudah triple garden. Kalau ada koinfeksi lainnya, TB ini sudah tripel garden," paparnya.

Sedangkan Kemenkes sudah menemukan pasien Covid-19 yang juga terinfeksi TB, meskipun angkanya tidak terlampau besar. Dibanding TB risiko kematian terbanyak Covid-19 disebabkan hipertensi, diabetes, pernapasan kronis, hingga kardiovaskular atau penyakit jantung.

Baca Juga: Positif Covid Bertambah 1.906 Orang, Jakarta Sumbang Kasus Terbanyak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI