Bagaimana Cara Mengetahui Kalau Anak Terinfeksi Covid-19?

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 23 Juli 2020 | 18:50 WIB
Bagaimana Cara Mengetahui Kalau Anak Terinfeksi Covid-19?
Ilustrasi anak sakit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Covid-19 memiliki begitu banyak gejala. Dan ketika anak demam dan batuk, Anda sebagai orangtua mungkin akan bertanya-tanya: Apakah anak saya pilek? Alergi? Atau, mungkinkah itu Covid-19?

Sulit untuk mengatakannya, terutama jika anak tidak dapat mengomunikasikan rasa sakit mereka dengan cukup tepat untuk membantu Anda membuat diagnosis sementara.

Jadi, bagaimana cara mengetahui kalau anak Anda terinfeksi Covid-19? Dilansir dari Huffpost, ada beberapa hal yang perlu diingat.

Anak-anak mungkin memiliki gejala yang sedikit berbeda dari orang dewasa.

Baca Juga: Terlambat Diagnosis Jadi Penyebab Banyak Anak Meninggal Karena Covid-19?

Secara umum, tanda-tanda Covid-19 pada orang dewasa dan anak-anak cukup mirip, yaitu demam, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, napas pendek dan hilangnya kemampuan merasa ataupun membau, demikian menurut American Academy of Pediatrics.

Tetapi ada juga beberapa bukti bahwa anak-anak cenderung mengalami demam, batuk atau sesak napas, seperti disebut oleh AAP.

Juga, anak-anak mungkin lebih mungkin mengalami masalah perut - meskipun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sekarang mengatakan bahwa masalah pencernaan adalah tanda umum dari penyakit ini untuk orang-orang dari segala usia.

"Anak-anak mungkin lebih cenderung memiliki gejala gastrointestinal, seperti mual dan diare atau kurang makan dan nafsu makan menurun," kata Dr Margaret Aldrich, direktur pengendalian penyakit infeksi anak-anak di Children's Hospital di Montefiore, New York City.

Dia memperingatkan, bagaimanapun, jangan melebih-lebihkan betapa berbedanya gejala Covid-19 pada orang dewasa dan anak-anak, karena pada saat ini kita masih belum tahu.

Baca Juga: Hari Anak Nasional, 28 dari 100 Bocah di Indonesia Masih Alami Stunting

Satu catatan penting lainnya yang perlu diingat adalah penyakit ini terus mengembangkan sindrom peradangan multisistem pada anak-anak.

Jika Anda melihat ada kelelahan ekstrem, kesulitan bernapas, kebingungan, bibir kebiruan, muntah, diare dan/atau demam yang berlangsung lebih dari tiga hari, segera hubungi dokter anak Anda, demikian dikatakan Dr. Rob Darzynkiewicz, kepala petugas medis di penyedia layanan kesehatan Hazel Health .

Selama virus masih menyebar, anggaplah itu Covid-19.
Anak-anak, terutama bayi, sering sakit. Umumnya, bayi dan balita yang sehat bisa menderita hingga 10 kali pilek dalam setahun. Dan, banyak gejala pilek tumpang tindih persis dengan gejala Covid-19.

“Tantangannya adalah bahwa penyakit virus sangat umum pada anak-anak dan sering disertai dengan demam, batuk, dan gejala gastrointestinal,” kata Aldrich.

Untuk saat ini, kata Aldrich, merupakan ide yang baik untuk mencurigai itu sebagai Covid-19 demi kehati-hatian.

"Jika Anda tinggal di daerah berisiko tinggi, dengan banyak kasus Covid-19, dan anak Anda menderita penyakit virus pernapasan, saya akan berasumsi bahwa mereka menderita Covid dan langsung menghubungi dokter anak untuk mendapatkan panduan lebih lanjut," Aldrich merekomendasikan.

Dan pastikan untuk menjauhkan anak dari orang lain, katanya lebih lanjut.

"Orangtua dapat membantu dengan membuat daftar beberapa gejala umum yang dialami anak sebelum pergi ke dokter. Ini akan membantu dokter lebih memahami apa yang sedang terjadi," kata Darzynkiewicz.

"Foto dan video juga membantu," katanya lagi.

Meski begitu, Anda tak perlu terlalu khawatir. Walaupun anak-anak tentu saja dapat terinfeksi oleh virus corona, relatif sedikit anak yang dirawat di rumah sakit atau meninggal karena virus tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI