Jika Anda melihat ada kelelahan ekstrem, kesulitan bernapas, kebingungan, bibir kebiruan, muntah, diare dan/atau demam yang berlangsung lebih dari tiga hari, segera hubungi dokter anak Anda, demikian dikatakan Dr. Rob Darzynkiewicz, kepala petugas medis di penyedia layanan kesehatan Hazel Health .
Selama virus masih menyebar, anggaplah itu Covid-19.
Anak-anak, terutama bayi, sering sakit. Umumnya, bayi dan balita yang sehat bisa menderita hingga 10 kali pilek dalam setahun. Dan, banyak gejala pilek tumpang tindih persis dengan gejala Covid-19.
“Tantangannya adalah bahwa penyakit virus sangat umum pada anak-anak dan sering disertai dengan demam, batuk, dan gejala gastrointestinal,” kata Aldrich.
Untuk saat ini, kata Aldrich, merupakan ide yang baik untuk mencurigai itu sebagai Covid-19 demi kehati-hatian.
Baca Juga: Terlambat Diagnosis Jadi Penyebab Banyak Anak Meninggal Karena Covid-19?
"Jika Anda tinggal di daerah berisiko tinggi, dengan banyak kasus Covid-19, dan anak Anda menderita penyakit virus pernapasan, saya akan berasumsi bahwa mereka menderita Covid dan langsung menghubungi dokter anak untuk mendapatkan panduan lebih lanjut," Aldrich merekomendasikan.
Dan pastikan untuk menjauhkan anak dari orang lain, katanya lebih lanjut.
"Orangtua dapat membantu dengan membuat daftar beberapa gejala umum yang dialami anak sebelum pergi ke dokter. Ini akan membantu dokter lebih memahami apa yang sedang terjadi," kata Darzynkiewicz.
"Foto dan video juga membantu," katanya lagi.
Meski begitu, Anda tak perlu terlalu khawatir. Walaupun anak-anak tentu saja dapat terinfeksi oleh virus corona, relatif sedikit anak yang dirawat di rumah sakit atau meninggal karena virus tersebut.
Baca Juga: Hari Anak Nasional, 28 dari 100 Bocah di Indonesia Masih Alami Stunting