Genom kelelawar baru itu termasuk kelelawar buah Mesir, kelelawar berhidung tombak pucat, kelelawar bertelinga lebih besar dan pipistrelle Kuhl. Studi yang dipublikasikan di Nature juga memberikan petunjuk mengenai asal usul evolusi kelelawar tersebut.
Misalnya, gen yang berkaitan dengan pendengaran berasal dari leluhur kecil, seperti tikus yang berkembang biak setelah dinosaurus punah 66 juga tahun lalu.
Ada juga bukti bahwa suatu gen kelelawar memainkan peran vital dalam kekebalan pada mamalia lain. Perubahan genetik yang unik pada kelelawar pun bisa membantu mencegah kondisi buruk akibat virus dari mamalia lain, termasuk manusia.
Tim peneliti pun telah membandingkan genom kelelawar dengan 42 mamalia lain. Mereka menemukan bahwa kelelawar kemungkinan besar terkait erat dengan sekelompok hewan yang disebut Fereuungulata.
Baca Juga: Ahli Sarankan Tinggalkan Kebiasaan Jabat Tangan Selamanya, Ini Alasannya!
Sekelompok hewan itu berasal dari golongan karnivora seperti anjing, kuncing, anjing laut, trenggiling, paus serta mamalia berkuku seperti sapi, kuda dan domba.
Setelah peneliti mencari perbedaan gen antara kelelawar dan mamalia lainnya, genetikan kelelawar memiliki kekuatan super dalam mentolelir dan melawan virus corona Covid-19.