Ahli Sarankan Tinggalkan Kebiasaan Jabat Tangan Selamanya, Ini Alasannya!

Kamis, 23 Juli 2020 | 15:55 WIB
Ahli Sarankan Tinggalkan Kebiasaan Jabat Tangan Selamanya, Ini Alasannya!
Ilustrasi orang berjabat tangan. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebiasaan jabat tangan atau salaman harus ditinggalkan selamanya demi mencegah penularan virus corona Covid-19. Para ilmuwan menyarankan untuk mengganti kebiasan itu dengan salam non-kontak seperti orang Jepang,

Menurut seorang ahli mikrobiologi terkemuka, pandemi virus corona Covid-19 di masa depan bisa dihindari jika protokol kesehatan dijalani dengan benar.

Profesor Baron Piot dari Komite Sains dan Teknologi mengatakan masker wajah dan jarak sosial semuanya bisa menjadi praktik standar untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

"Berjabat tangan mungkin perlu ditinggalkan selamanya. Banyak perilaku budaya di negara lain mungkin bisa ditiru untuk menghindari pandemi virus bekerlanjutan. Hal ini perlu dipertimbangkan jika melihat efeknya jangka panjang," jelas Profesor Baron Piot dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Awas Virus Corona Kembali Bermutasi, Ahli: Jadi Lebih Cepat Menyebar

Sementara, Profesor Dame Anne Johnson, wakil presiden dari Akademi Ilmu Kedokteran juga menyoroti pentingnya semua orang dalam menekan penyabaran virus corona Covid-19 dengan menjalani protokol kesehatan sebaik mungkin.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

"Sekarang mencegah penyebaran virus sejauh yang kita bisa sangatlah penting. Jika Anda masuk angin atau flu, tetaplah tinggal di rumah. Hindari jabat tangan, berciuman dan kontak fisik lainnya dengan orang di dalam rumah atau di luar rumah," jelas Dame Anne Johnson.

Semua kebiasaan baru ini mungkin menyebabkan perubahan budaya. Tapi, langkah-langkah itulah yang kita butuhkan untuk melindungi diri sendiri dan orang di sekitar.

Anda bisa mengganti kebiasaan berjabat tangan dengan saling senggol siku tangan atau menjalani budaya Jepang yang cukup menundukan kepala tanpa kontak fisik.

British Medical Association (BMA) pun telah mendesak semua orang di Inggris mengenakan masker dan face shield untuk mencegah gelombang kedua virus corona Covid-19.

Baca Juga: Jeremy Teti Curhat Sakit Asam Urat Karena Pola Makan, Apa Saja Pemicunya?

BMA mengatakan gelombang kedua virus corona Covid-19 akan jauh lebih berbahaya bila bersamaan dengan flu musiman. Karena itu, semua orang perlu menjalani protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus di musim dingin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI