Mengenal Gangguan Bipolar yang Dialami Kanye West

Kamis, 23 Juli 2020 | 15:51 WIB
Mengenal Gangguan Bipolar yang Dialami Kanye West
Kanye West
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kim Kardashian West telah mengeluarkan pernyataan tentang suaminya, Kanye West dan kesehatan mentalnya.

"Seperti yang Anda ketahui, Kanye memiliki gangguan bipolar. Siapa pun yang menderita ini atau orang yang dicintai menderita ini, tahu betapa rumit dan menyakitkannya untuk memahami," tulis Kim di akun Instagramnya.

Pada tahun 2019, West membuka tentang gangguan bipolarnya dalam sebuah wawancara.

Dalam kesehatan mental, bipolar sebelumnya disebut manik depresi. Ini adalah kondisi kesehatan mental yang serius di mana orang mengalami perubahan suasana hati yang signifikan, dengan episode hiperaktif dan depresi.

Baca Juga: Alami Gangguan Mental saat Pandemi? Bisa Konsultasi Ke Sini

Dilansir dari Independent, bipolar dianggap sebagai hasil dari masalah pengaturan molekul pensinyalan kimiawi di otak, neurotransmiter, seperti erotonin dan dopamin.

Peristiwa hidup yang penuh tekanan seperti cobaan, penyakit dan tekanan kerja atau hubungan dianggap sebagai pemicu bipolar. Tetapi perubahan suasana hati dalam bipolar dapat terjadi secara acak.

Bipolar bisa ditandai berbagai hal misalnya saat dalam suasana hati tinggi, mereka bisa mengalami peningkatan energi. Dalam kasus-kasus serius, hal ini dapat mengarah pada kepercayaan diri yang tidak realistis, membuat orang agresif atau rentan terhadap perilaku yang tidak seperti biasanya.

Kim Kardashian dan Kanye West (Timothy A. Clary / AFP)
Kim Kardashian dan Kanye West (Timothy A. Clary / AFP)

Sementara saat berada dalam episode depresi atau rendah, orang dengan bipolar akan merasa kehabisan energi, sedih, dan cemas. Kondisi ini dapat memengaruhi perasaan harga diri mereka, menyebabkan hilangnya nafsu makan dan menyebabkan upaya bunuh diri.

Tidak ada obat untuk bipolar, meskipun obat-obatan dan dukungan psikologis dapat membantu. 

Baca Juga: Ingin Tahu Apakah Anda Berisiko Gangguan Mental? Coba Tes Kepribadian Ini

Obat-obatan yang dikenal sebagai penstabil suasana hati dapat digunakan dalam jangka panjang dan ini dapat mengendalikan atau mengurangi ayunan dari suasana hati yang tinggi ke rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI