Studi: Batasi Menonton TV 2 Jam Sehari Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini

Kamis, 23 Juli 2020 | 15:27 WIB
Studi: Batasi Menonton TV 2 Jam Sehari Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini
Ilustrasi orang menonton TV (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menonton TV terus-menerus tidak hanya buruk untuk penglihatan, tetapi juga kesehatan tubuh. Sebuah penelitian pun menunjukkan membatasi menonton TV agar tidak lebih dari 2jam sehari bisa mengurangi risiko kematian dini.

Karena, orang yang menghabiskan waktu lebih lama di depan TV lebih berisiko meninggal karena penyakit jantung, kanker dan penyakit kronis lainnya.

Para peneliti mengatakan terlalu banyak duduk, jarang olahraga dan selalu mengemil saat menonton TV bukanlah penyebab utama sejumlah penyakit kronis dan kematian.

Para ahli dari Universitas Glasgow telah memeriksa data pada 490 ribu orang Inggris berusia 37 hingga 73 tahun selama 10 tahun. Selama periode penelitian itu, lebih dari 10 ribu orang meninggal dunia, lebih dari 24 ribu orang menderita stroke atau gagal jantung dan lebih dari 39 ribu menderita kanker.

Baca Juga: Awas Virus Corona Kembali Bermutasi, Ahli: Jadi Lebih Cepat Menyebar

Peneliti mengatakan sekitar setengah peserta itu memiliki kebiasaan menonton TV selama 3 jam atau lebih setiap hari. Tetapi, hasil analisis mengungkapkan 5,62 persen kematian bisa dicegah atau ditunda jika semua peserta membatasi kebiasaannya menonton TV tak lebih dari 2 jam sehari.

Ilustrasi menonton TV (shutterstock)
Ilustrasi menonton TV (shutterstock)

Pembatasan kebiasaan menonton TV ini juga membantu mencegah atau menunda 7,97 persen kematian akibat penyakit kardiovaskular.

"Penelitian ini menambah bukti bahwa terlalu lama menonton TV cenderung merusak kesehatan," kata Dr Hamish Foster dari Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Universitas Glasgow dikutip dari The Sun.

Dr Hamish Foster mengatakan studinya menunjukkan bahwa membatasi waktu menonton TV bisa mencegah banyak gangguan kesehatan.

"Kebiasaan menonton TV hanyalah salah satu dari sejumlah perilaku yang berpotensi memicu masalah kesehatan, termasuk waktu menonton video di ponsel," jelasnya.

Baca Juga: Feby Febiola Akhirnya Ceritakan Kanker Ovarium yang Diidap

Selain itu, ada beberapa faktor yang turut berkontribusi dalam meningkatkan risikonya, seperti mengemil makanan sehat dan status sosial ekonomi yang lebih rendah.

Penelitian lebih lanjut ini diperlukan untuk memahami semua faktor dan menginformasikan saran serta pedomannya di masa depan.

Namun, para peneliti juga melihat manfaat potensial dari membatasi waktu menonton TV untuk menggantinya dengan kegiatan lebih sehat, seperti jalan kaki.

Mereka menemukan orang-orang yang mendapatkan manfaat dari membatasi waktu menonton TV menjadi lebih sering olahraga dan melakukan aktivitas sehat di sela-sela waktunya yang singkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI