Hari Anak Nasional, 28 dari 100 Bocah di Indonesia Masih Alami Stunting

Kamis, 23 Juli 2020 | 11:51 WIB
Hari Anak Nasional, 28 dari 100 Bocah di Indonesia Masih Alami Stunting
Ilustrasi tinggi badan anak, tubuh pendek atau stunting. ( Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kemudian adalah saat ibu hamil, 1.000 hari kehidupan dari bayi. Dan kita pantau terus dari lahir melalui kartu menuju sehat. Kita lihat juga asupan-asupan. Mulai pemberian asi selama enam bulan secara eksklusif. Kemudian baru ditambahkan makanan-makanan bergizi lainnya seperti penambahan protein dan sebagainya," terang Terawan.

Sayangnya pemberantasan stunning di Indonesia masih menemui berbagai masalah, terutama soal penggunaan anggaran. 

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan, dirinya menemukan bahwa ada anggaran di daerah tidak sesuai dengan dokumen penggunaan.

Infogradis Stunting (P2PTM Kemenkes RI)
Infogradis Stunting (P2PTM Kemenkes RI)

Suharso menuturkan, dalam program pencegahan stunting misalnya pemerintah menyiapkan anggaran untuk menaikkan gizi bagi anak-anak, tapi anggaran itu justru digunakan untuk bangun pagar puskesmas.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2020: Usaha Keras Melindungi Anak dari Pandemi Covid-19

"Ada salah satu kementerian ikut program stunting tapi dia mengerjakan pagar puskesmas," kata Suharso dalam rapat dengan Komisi XI yang membahas reformasi penganggaran dalam RAPBN 2021 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI