Suara.com - Jeremy Teti menceritakan bahwa dirinya mengidap batu ginjal, selain penyakit jantung. Kondisi ini membuat buang air kecil tidak lancar lantaran urine tersumbat batu ginjal tersebut.
Itulah sebabnya Jeremy memperingatkan untuk tetap menjaga kadar asam urat dalam darah.
"Jadi asam urat itu harus dijaga. Harus tetap di bawah, kalau bisa enam aja, jangan lebih dari enam. Aku pernah sampe rekor 12, 13, itu sakitnya minta ampun," kata Jeremy, dikutip dari video di kanal YouTube Tb, Kamis (23/7/2020).
Ia menambahkan, asam urat dapat membentuk batu ginjal.
Baca Juga: Diabetes Seperti Omas, Benarkah Berisiko Kena Jantung dan Ginjal?
Benarkah asam urat berhubungan dengan batu ginjal?
Berdasarkan Alodokter, asam urat sebenarnya dihasilkan tubuh secara alami untuk mengurai zat purin dalam makanan. Normalnya, asam urat akan dibuang dari tubuh melalui urine dan feses ketika tidak terpakai.
Hal yang membahayakan adalah saat kadar asam urat terlalu tinggi dan ginjal tidak mampu membuangnya. Tergantung jenis kelaminnya, kadar asam urat normal perempuan adalah 2,4 hinga 6,0 miligram per desiliter (mg/dL), laki-laki 3,4 hingga 7,0 mg/dL, dan anak-anak 2,0–5,5 mg/dL.
Tingginya kadar asam urat dalam darah dapat menyebabkan terbentuknya kristal padat di sendi yang menimbulkan peradangan dan penyakit asam urat.
Apabila tidak segera diobati, kristal padat ini dapat memicu berbagai penyakit, mulai dari kerusakan sendi hingga penyakit ginjal.
Baca Juga: Ini Beda Sakit Pinggang Biasa dan Sakit Pinggang karena Ginjal
Salah satu komplikasi dari asam urat adalah batu ginjal. Kristal yang menyebabkan asam urat juga terbentuk di gainjal. Seiring waktu kristal ini akan menumpuk dan membentuk batu ginjal apabila tidak diobati.