Suara.com - Indonesia memperingati Hari Anak Nasional setiap tahunnya pada Kamis, 23 Juli 2020 ini.
Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menunjukkan, anak-anak memenuhi populasi Indonesia sekitar 30 persen atau kurang lebih sebanyak 79,5 juta anak.
Sayangnya, Hari Anak Nasional tahun ini terpaksa dirayakan dengan cara berbeda dari tahun sebelumnya sebab terselenggara di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Pemerhati anak sekaligus psikolog, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto berpesan, kondisi itu jangan sampai menurunkan semangat anak-anak untuk tetap belajar dan berkarya.
Baca Juga: Hari Anak Nasional: Pentingnya Air Minum demi Perkembangan Kognitif Anak
"Bagi anak-anak Indonesia semua, mohon tetap semangat, mohon tetap gembira, dan tetap kreatif, penuh dengan ide-ide baru dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang sekarang ini dilalukan di rumah," kata Kak Seto saat dihubungi suara.com, beberapa waktu lalu.
Selain itu, mantan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu juga berpesan agar anak-anak harus tetap rukun dalam semua kegiatan di dalam rumah.
Menurut Kak Seto, anak-anak tidak harus selalu belajar akademik selama berkegiatan di rumah.
"Belajar ini kan banyak hal. Bisa belajar bekerjasama merapikan rumah, mengasah kreatifitas. Jadi pemahaman belajar harus diperluasan bukan hanya teoritis tapi yang paling penting praktis dalam menghadapi realitas kehidupan," katanya.
Namun, terpenting dari itu, anak-anak juga termasum kelompok rentan terinfeksi virus corona. Karenanya, Kak Seto mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan sebagai upaya menghindar dari paparan SARS COV-2.
Baca Juga: Kak Seto Sarankan Orangtua Terbuka Mengenai Kondisi Keuangan Keluarga
"Prinsipnya, jaga kesehatan, patuhi protokol kesehatan, dan mengikuti pemberiaan resmi dari pemerintah. Agar jiwa tetap tenang tidak terbawa arus misalnya hanya mengandalkan berita dari media sosial," ujarnya.