Tak Mau Ada Dokter Asing, Tenaga Medis Kenya Tolak Dokter Impor

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 22 Juli 2020 | 18:25 WIB
Tak Mau Ada Dokter Asing, Tenaga Medis Kenya Tolak Dokter Impor
Pandemi Covid-19 di Afrika. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polemik akses pelayanan kesehatan membuat Kenya kekurangan tenaga kesehatan, termasuk dokter, untuk menghadapi pandemi virus Corona Covid-19.

Meski begitu, organisasi tenaga medis di sana menolak datangnya dokter impor yang berasal dari Kuba. Apa alasannya?

Dilansir Anadolu Agency, Persatuan Praktisi Medis, Apoteker dan Dokter Gigi Kenya (KMPDU) pada Rabu (22/7/2020) menegaskan kembali penolakan mereka terhadap langkah pemerintah mempekerjakan tenaga medis dari Kuba di tengah pandemi Covid-19.

Serikat pekerja itu menuduh pemerintah mengabaikan petugas medisnya sendiri dan memilih pekerja asing.

Baca Juga: Dokter Reisa Pamit, Tak Lagi Tampil di Jumpa Pers Harian Update Covid-19

Mereka juga menuntut pemerintah mempekerjakan 1.000 dokter Kenya yang menganggur dan meningkatkan tenaga medis di sejumlah negara bagian, serta menyarankan setidaknya ada 50 dokter baru per daerah, lansir situs web The Standar.

"Impor dokter Kuba oleh pemerintah tidak mengenakkan. Kami memiliki petugas kesehatan yang memenuhi syarat dan telah dilatih dengan uang pembayar pajak tetapi pemerintah tidak mempertimbangkan mereka," kata penjabat Sekretaris Jenderal KMPDU Chibanzi Mwachonda.

Mwachonda mengatakan bahwa mereka terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, onkologi, kardiologi ginjal dan anak.

"Dengan meningkatnya kasus Covid-19, para dokter spesialis ini akan membantu para dokter kami dalam mengelola penyakit dan bertukar keterampilan," tambah dia.

Pemerintah mempekerjakan 100 dokter dari Kuba dua tahun lalu, termasuk 47 dokter spesialis dan 53 dokter keluarga, untuk mengatasi tantangan sumber daya manusia yang telah menghantam sektor kesehatan masyarakat negara itu sejak kemerdekaan.

Baca Juga: Fashionable Abis, Dokter Gigi Ini Tampak Seksi Pakai APD Karakter

Pandemi Covid-19 di Afrika. (shutterstock)
Pandemi Covid-19 di Afrika. (shutterstock)

Pemerintah membantah adanya tunjangan khusus yang diberikan kepada petugas medis Kuba yang tidak didapatkan oleh rekan mereka yang asli Kenya.

"Mereka tidak diberi perlakuan khusus. Mereka adalah dokter dan dibayar sesuai dengan apa yang dibayarkan kepada dokter lain dalam kapasitas mereka," kata Sekretaris Administrasi Kesehatan Rashid Aman.

Petugas kesehatan Kenya terus mengeluh tentang kurangnya itikad baik pemerintah selama pandemi dan mengatakan bahwa sejumlah pekerja belum menerima paket kesejahteraan yang dijanjikan.

Seorang dokter dan dua perawat meninggal dunia akibat Covid-19 di Kenya, sementara lebih dari 546 petugas kesehatan lainnya positif terinfeksi virus tersebut.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta telah menginstruksikan kementerian kesehatan untuk mempercepat distribusi dana senilai lebih dari KES3 miliar shilling Kenya (Rp.407,8 miliar) untuk melindungi para pekerja kesehatan dari dampak pandemi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI