Udara Kering dan Pemanas Ruangan Bisa Perburuk Virus Corona Covid-19

Rabu, 22 Juli 2020 | 15:40 WIB
Udara Kering dan Pemanas Ruangan Bisa Perburuk Virus Corona Covid-19
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut para peneliti, perubahan jumlah kasus virus corona Covid-19 itu terlalu banyak dijabarkan bila dihubungkan dengan pengobatan penyakit, usia pasien atau rumah sakit.

Kondisi itu cukup menunjukkan adanya pengaruh suhu cuaca atau musiman pada pertumbuhan virus corona Covid-19. Meskipun virus ini dapat dengan jelas menyebar di negara-negara panas dan lembap di Asia Timur.

Tapi, tidak ada keparahan dan kematian akibat penyakit ini lebih rendah daripada dii Eropa dan daerah beriklim sedang lainnya.

Para peneliti pun mengatakan mesin pemanas dalam ruangan selama musim dingin bisa berkontribusi pada penyebaran penyakit. Karena, pemanas ruangan itu mengeringkan penghalang lendir pelindung di dalam hidung dan saluran udara. Sehingga infeksi virus corona Covid-19 lebih mudah terjadi.

"Temuan kami menunjukkan peran musiman atau suhu cuaca dalam transmisi dan tingkat keparahan virus corona Covid-19. Temuan ini juga berpendapat peningkatan kelembapan dan hidrasi sebagai cara untuk memerangi virus," jelas Dr Gordan Lauc, profesor biokimia dan biologi molekuler di Universitas Zagreb dikutip dari The Sun.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

Temuan ini menggambarkan kondisi yang lebih parah pada musim dingin berikutnya di Eropa. Karena, kasus virus corona Covid-19 mungkin lebih parah saat musim dingin itu datang.

"Studi ini menyoroti pentingnya mengumpulkan data jangka panjang tentang kejadian, gejala dan perkembangan virus corona Covid-19 dari banyak orang," kata Profesor Tim Spector dari King's College London.

Menurutnya, dengan memahami banyak faktor yang berkontribusi terhadap keparahan dan penyebaran penyakit, nantinya dapat menerapkan langkah-langkah efektif dalam mengendalikan virus corona Covid-19.

Dr Simon Clarke, profesor mikrobiologi seluler di University of Reading, mengatakan studi ini menunjukkan hubungan antara suhu cuaca dan tingkat keparahan gejala virus corona Covid-19.

Baca Juga: RSD Wisma Atlet Rawat 1.389 Pasien, Positif Corona Bertambah 61 Orang

"Mungkin karena suhu rendah memperlambat lendir normal virus yang menginfeksi di saluran hidung kita. Jika memang ada gelombang infeksi di Inggris pada musim dingin, hal itu bisa bertepatan dengan flu musiman," jelasnya Dr Simon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI