Suara.com - Pasangan yang lebih sering masturbasi daripada melakukan hubungan seks mungkin membuat frustasi karena bisa membuat Anda kehilangan percaya diri. Tetapi menurut ahli, terkadang keputusan bermasturbasi tidak ada hubungannya dengan Anda atau kepuasan seksual bersama Anda.
Dilansir dari Insider, terapis yang berbasis di New York dan pendiri Terapi Tribeca, Matt Lundquist menyatakan bahwa manusia menemukan kenikmatan yang berbeda dalam berbagai jenis aktivitas seksual.
"Tentu saja, seks pasangan dan masturbasi bisa menghasilkan orgasme. Namun terkadang, seseorang hanya ingin sedikit eksplorasi saat masturbasi," kata Landquist.
Menurut Landquist, banyak pasangan yang bekerja dengannya telah melihat penurunan frekuensi seksual mereka selama pandemi. Pasangan yang lebih banyak masturbasi daripada berhubungan seksual dengan Anda masih dianggap normal.
Baca Juga: Studi: Hubungan Seks Rutin Turunkan Risiko Kematian dari Berbagai Penyakit
"Anda tidak boleh membaca tentang masturbasi pasangan Anda sebagai ketidakpuasannya pada Anda," tambah Landquist.
Landquist menyarankan Anda dan pasangan untuk memprioritaskan waktu terpisah.
Gunakan waktu terpisah untuk mengenal diri sendiri dan membina hubungan yang ada dengan teman dan keluarga. Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi Lundquist mengatakan waktu terpisah sebenarnya dapat meningkatkan keintiman.
"Anda tidak boleh membiarkan kebiasaan masturbasi pasangan Anda atau dorongan seksnya yang lebih rendah memengaruhi cara Anda memandang diri sendiri atau hubungan Anda," ujar Landquist.
Berbagai faktor, seperti usia hingga hormon dan tingkat stres dapat memengaruhi seberapa sering pasangan berhubungan seks.
Baca Juga: Selain Pakai Masker, Begini Cara Cegah Penularan Corona Saat Hubungan Seks
Meskipun tidak ada perbaikan sederhana, melakukan percakapan yang terbuka dan jujur dengan pasangan akan membantu.