Suara.com - Brasil menjadi salah satu negara di benua Amerika dengan jumlah kasus virus Corona Covid-19 terburuk setelah Amerika Serikat.
Dilansir ANTARA, Brasil mencatat penambahan 20.257 kasus Covid-19 dan 632 kematian. Jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Brasil mencapai 2.118.646 kasus dengan total kematian 80.120.
Brasil menjadi titik nyala Covid-19 nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat. Penambahan kasus terjadi cukup signifikan, di tengah kabar menteri-menteri Brasil yang positif mengidap Covid-19.
Menteri Kewarganegaraan Onyx Lorenzoni dan Menteri Pendidikan Milton Ribeiro mengumumkan diagnosa mereka dan langkah karantina di media sosial.
Baca Juga: Pemerintah Tak Lagi Umumkan Data Covid-19 Secara Langsung di Media
Lorenzoni, sekutu dekat Presiden Jair Bolsonaro, mengaitkan gejala yang relatif ringan dengan obat antimalaria yang digembar-gemborkan presiden di medis sosial dan di hadapan publik.
"Saya sudah merasakan efek positif," cuit sang menteri di Twitter soal resep chloroquine, bersama dengan azithromycin dan ivermectin, sebagai pengobatan melawan virus tersebut.
Bolsonaro, yang sedang menjalani karantina usai dinyatakan positif Covid-19, mengonsumsi hidroksiklorokuin, obat terkait.
Keduanya digunakan untuk mengobati malaria, dan Bolsonaro menjadi pendukung fanatik pengguna hidroksiklorokuin untuk mengobati Covid-19 meski kurangnya bukti kuat bahwa obat itu manjur untuk melawan Covid-19.
Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WH0) belum mengumumkan satu obat atau vaksin ampuh untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus yang dilaporkan pertama kali muncul di Wuhan, China, itu.
Baca Juga: Kabar Gembira! Vaksin Corona Buatan Dalam Negeri Bakal Beredar Tahun Depan
Namun, beberapa negara telah memproyeksikan bahwa mereka akan memperoleh vaksin corona sebelum memasuki awal tahun 2021.
WHO juga berkomitmen untuk berjuang menjadikan vaksin corona sebagai komoditas publik yang bisa diakses semua kalangan yang membutuhkan.