Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkhawatirkan populasi suku asli Amazon di benua Amerika yang terdampak pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan benua Amerika merupakan episentrum pandemi Covid-19.
Dilansir VOA Indonesia, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Covid-19 merupakan risiko bagi semua warga suku asli di dunia.
Berbicara dalam jumpa pers rutin dari markasnya di Jenewa, Tedros melaporkan bahwa hingga 6 Juli 2020, lebih dari 70.000 kasus dan 2.000 kematian dilaporkan terjadi di kalangan warga suku asli di benua Amerika.
Dia terutama sangat khawatir akan kasus Covid-19 di kalangan warga Nahua Amazon di Peru.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Tips Jaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19
Kantor WHO regional baru-baru ini mempublikasikan rekomendasi untuk mencegah dan merespon Covid-19 di kalangan warga suku asli.
Badan itu juga bekerja sama dengan koordinator Organisasi Suku Asli di Cekungan Sungai Amazon untuk meningkatkan upaya melawan virus corona.
Tedros juga menekankan perlu dilakukannya penelusuran kontak untuk mencegah virus corona menyebar ke semua komunitas.
"Penelusuran kontak penting bagi setiap negara, dalam segala situasi. Hal itu bisa mencegah kasus perorangan menjadi kasus klaster, dan klaster menjadi penularan masyarakat," tuturnya.
Hingga Senin (20/7), WHO melaporkan 14.263.202 kasus Covid-19 di seluruh dunia, dengan 602.244 kematian.
Baca Juga: Kepala Suku Kondang di Amazon Meninggal Dunia karena Virus Corona
Benua Amerika masih menjadi kawasan dengan jumlah kasus terbesar yaitu 7.517.712. AS masih menjadi negara dengan kasus terbanyak dengan 3.618.497 kasus. Brasil yang kedua, dengan 2.074.860 kasus.