Kecemasan dan Depresi, Bisa Jadi Tanda Virus Corona Menyerang Sistem Saraf

Senin, 20 Juli 2020 | 16:59 WIB
Kecemasan dan Depresi, Bisa Jadi Tanda Virus Corona Menyerang Sistem Saraf
Ilustrasi depresi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain demam dan batuk persisten, gejala Covid-19 lainnya termasuk kehilangan indra penciuman dan rasa. Kini, para peneliti pun berpikir mungkin ada dua tanda lain dari infeksi virus corona ini.

Tim peneliti pun melakukan riset, prospektif dan penyelidikan kuesioner telepon selama 6 minggu. Para peneliti memeriksa karakteristik dan gejala dari 114 pasien yang didiagnosis dengan virus corona Covid-19 selama periode waktu tertentu.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, para ilmuwan melihat keparahan hilangnya bau atau rasa, sumbatan hidung, produksi lendir yang berlebihan, demam, batuk dan sesak napas.

Kemudian, para peneliti mencatat penemuan mengejutkan bahwa 47,4 persen partisipan melaporkan setidaknya beberapa hari mengalami depresi per minggu.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Virus Corona Turunkan Usia Harapan Hidup hingga 2 Tahun!

Selain itu, hampir seperlima dari subjek melaporkan suasana hati yang tertekan setiap hari. Lalu, ada orang yang mengaku merasa cemas, yaitu 44,7 persen menyatakan mereka menderita kecemasan ringan dan 10,5 persen mengalami kecemasan parah.

Ahmad Seadaghat, rekan penulis penelitian mencatat bahwa tanda-tanda kecemasan dan depresi bisa terkait dengan gejala virus corona Covid-19 yang parah, seperti sesak napas.

"Tapi tidak satu pun dari gejala-gejala ini yang menandakan mordibitas atau mortalitas yang berkaitan dengan seberapa depresi atau cemasnya pasien-pasien ini," kata Seadaghat dari Universitas Cincinnati dikutip dari Express.

Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]
Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]

Seadaghat juga mengatakan temuan tak terduga mengenai gejala Covid-19 yang berpotensi mengkhawatirkan mungkin menyebabkan tingkat tekanan psikologis besar.

Kemudian, Seadaghat menyarankan tekanan psikologis (suasana hati yang tertekan atau kecemasan) dapat menggambarkan virus corona Covid-19 yang menyerang sistem saraf pusat.

Baca Juga: Masker Wajah Bisa Gagalkan Teknologi Pengenalan Wajah?

Tim peneliti menyimpulkan bahwa temuan ini membuka pintu bagi penyelidikan di masa depan untuk melihat proses virus corona Covid-19 memengaruhi sistem saraf pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI