Live Facebook dengan Mark Zuckerberg, Anthony Fauci Beberkan Fakta Covid-19

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah
Live Facebook dengan Mark Zuckerberg, Anthony Fauci Beberkan Fakta Covid-19
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci berbicara di samping Presiden Donald Trump dalam jumpa pers tentang Covid-19 di Gedung Putih, Washington DC, AS, Jumat (20/3/2020). [AFP/Jim Watson]

Anthony Fauci merupakan pakar penyakit menular dari Amerika Serikat yang berani mengoreksi pendapat Donald Trump.

Suara.com - Meski pandemi virus corona sudah berlangsung selama tujuh bulan lamanya, nyatanya masih banyak kesalahpahaman dan mitos seputar Covid-19.

Untuk menghilangkan kesalahpahaman tersebut dan membuat orang-orang patuh dengan protokol kesehatan yang dianjurkan pakar kesehatan, Mark Zuckerberg mengadakan Facebook Live dengan pakar penyakit menular Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci.

Dr. Fauci sudah menjadi Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat sejak 1984.

Dilansir The Health Site, berikut pembahasan mengenai Covid-19 yang dibicarakan oleh Dr. Fauci dan Zuckerberg.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Flurona Virus Buatan Perusahaan Vaksin China?

1. Covid-19 mengudara

Dr. Fauci mengatakan sebagian besar tetesan yang dilepaskan ketika orang berbicara lebih besar dari 5 mikrometer dan berat, sehingga dapat melakukan perjalanan hingga 3 hingga 6 kaki (satu hingga 1,8 meter) di udara.

Tetapi beberapa tetesan kurang dari 5 mikrometer dan jauh lebih ringan bisa melayang di udara dan tetap bertahan selama beberapa waktu.

Seperti yang dia katakan, masih belum diketahui berapa lama partikel-partikel ini dapat tetap menggantung di udara. Jadi lebih baik bermain aman dan memakai masker.

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]

2. Memakai masker

Baca Juga: Apa Itu Vaksin Meningitis dan Mengapa Wajib untuk Jemaah Haji?

Seiring berkembangnya penyakit, pakar kesehatan sadar bahwa masker sangat diperlukan untuk melindungi diri dari penularan virus corona. Sekitar 20 hingga 45 persen orang tidak menunjukkan gejala dan dapat menularkan virus ke orang lain.